Logo Bloomberg Technoz

Obsesi EV Indonesia di Balik Target Ambisius Investasi 2024

Rezha Hadyan
21 February 2023 17:55

Ilustrasi Kendaraan Listrik (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi Kendaraan Listrik (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Upaya pemerintah mendatangkan investasi industri kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) secara besar-besaran ke Indonesia untuk mengejar target investasi 2024 dinilai terlalu ambisius. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membidik realisasi investasi mencapai Rp1.650 triliun pada 2024, naik cukup drastis dari capaian tahun lalu senilai Rp1.207 trililun. Dalam kaitan itu, penanaman kapital ke industri EV digadang-gadang menjadi tulang punggung pemerintah untuk mencapai target tersebut.

Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menilai keinginan pemerintah menarik investasi industri EV secara besar-besaran bukan perkara mudah. Sebab, pelaku industri terkait masih belum terintegrasi yang membuat proses produksi jauh dari kata efisien.

"Semuanya masih belum terkoneksi atau terintegrasi, khususnya untuk assembly [perakitan]. Terlihat dari langkah yang diambil oleh investor yang sudah ada, seperti Toyota Motor Corporation lewat PT Toyota Astra Motor yang malah mengembangkan [kendaraan] hibrida," katanya ketika dihubungi oleh Bloomberg Technoz, Selasa (21/2/2023).

Keberadaan tambang nikel dengan luas mencapai 520,87 hektare, menurut Bhima, tidak serta merta menjadi magnet bagi investor untuk mengembangkan industri kendaraan listrik di Tanah Air. Terlebih, komponen yang digunakan untuk membuat baterai kendaraan listrik lebih dari sekadar nikel.

Butuh waktu lama agar masyarakat dari kalangan menengah hingga bawah menggunakan kendaraan listrik secara luas.

Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira