Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - dr Ahmad Suryawan Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Tumbuh Kembang Pediatrik Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan bahwa screen time pada anak berpengaruh pada perkembangan anak.

Pola pengasuhan anak zaman sekarang sangat dipengaruhi oleh modernitas teknologi yaitu screen time. Menurut World Health Organization (WHO), screen time adalah lamanya waktu yang digunakan anak untuk menonton berbagai media elektronik atau digital yang berbasis layar.

Manfaatnya adalah variasi suasana lingkungan tradisional dan teknologi tinggi dan kemudahan dan kecepatan dalam menyerap informasi dari lingkungan. Namun juga ada potensi negative terhadap perkembangan otak anak di masa periode kritis.

“Batas 2 tahun otak anak begitu pesatnya, di umur dua tahun , anak dibawah 2 tahun belum memiliki kemampuan belajar dari kegiatan screen time dibandingkan mereka berinteraksi langsung dengan pengasuh,” ujarnya dalam Seminar Media Ikatan Dokter Anak Indonesia, Rabu (30/8/2023).

Ia menambahkan bahwa anak berusia 24 bulan mempunyai kemampuan belajar dari live video chatting secara interaktif oleh orang tua. Untuk orang tua diharapkan mengutamakan interaksi sosial secara langsung.

Selain itu, screen time berlebihan pada anak pra-sekolah akan berdampak pada peningkatan obesitas setiap waktu screen time seperti adanya paparan iklan makanan dan screen time saat anak makan. Anak-anak pengguna screen time juga pola dan kualitas tidur durasi lama tidur malam lebih pendek signifikan.

“Adanya supresi melatonin endogen oleh emisi cahaya biru yang dikeluarkan oleh layar media, dan ini ditekan kalau screen time jadi nggak tidur-tidur. Ada gangguang kognitif bicara Bahasa, gangguan sosial karena interaksi orang tua dan anak berkurang dan fungsi keluarga di dalam rumah tangga berkurang,” paparnya.

(krz/spt)

No more pages