Logo Bloomberg Technoz

Melandainya Inflasi AS Jadi Angin Segar, IHSG Berpotensi Menguat

Muhammad Julian Fadli
31 July 2023 08:20

Layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (9/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (9/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin 31 Juli 2023 berpotensi menguat, efek melandainya inflasi Amerika Serikat yang tercermin dari data indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) sesuai dengan ekspektasi, yang merupakan indikator favorit Bank Sentral AS dalam menentukan kebijakannya.

Adapun pada perdagangan pekan kemarin, Jumat (28/7/2023) IHSG menguat 3,56 poin setara dengan kenaikan 0,05%, dengan menutup perdagangan pada posisi 6.900,23.

Analisis Teknikal IHSG Hari Ini Senin 31 Juli (Bloomberg)

Secara teknikal IHSG berpotensi menguat terbatas di antara area resistance pada area kisaran trendline garis hijau pada level 6.928–6.950. Dengan terkonfirmasi memiliki support IHSG pada level 6.874. Adapun untuk resistance selanjutnya terdapat level 6.980, dan selanjutnya ada 7.005 yang jadi target paling optimis IHSG.

Sentimen pada perdagangan hari ini datang dari global, dan regional. Inflasi AS melandai pada Juni ke laju paling lambat dalam lebih dari dua tahun, menunjukkan keberhasilan bagi Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dalam hal menekan tekanan harga. Hal tersebut meningkatkan optimisme investor bahwa puncak pengetatan suku bunga acuan akan semakin dekat.

Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) mendingin ke level 3% (year-on-year/yoy) pada Juni dari sebelumnya 3,8% yoy pada Mei, menurut data yang dirilis Jumat dari Biro Statistik Tenaga Kerja.