Logo Bloomberg Technoz

Akan tetapi, badai musim dingin tetap saja menyebabkan malapetakan yang lebih luas. Dari belasan peristiwa yang menyebabkan gangguan massal pada penerbangan di AS dalam 12 tahun terakhir, 8 di antaranya disebabkan oleh badai di musim dingin, sementara 3 pembatalan penerbangan terkait dengan angin topan. Sisanya disebabkan oleh COVID-19. 

Gelombang panas mungkin tidak mengakibatkan gangguan layanan dalam skala besar, namun menjadi gangguan harian yang terjadi sepanjang musim dan dapat terus bertambah.

"Ketika suhu mencapai 39 derajat celcius, ini menjadi masalah bagi maskapai penerbangan," kata Bijan Vasigh, profesor ekonomi dan keuangan di Embry-Riddle Aeronautical University di Daytona Beach, Florida.

Hal ini disebabkan oleh udara panas yang menipiskan lapisan udara, yang dapat mengurangi daya angkat untuk membantu pesawat lepas landas. Semakin panas suhunya, semakin banyak daya yang dibutuhkan untuk mengudara.

"Semakin panas dan lembab udara di sekitar, performa mesin pesawat dan airfoil semakin menurun," kata Kathleen Bangs, mantan pilot komersial yang kini menjadi juru bicara FlightAware. "Kinerja terbaik pesawat terjadi saat berada di temperatur sejuk atau dingin karena kepadatan udara meningkat."

Saat cuaca panas, pilot bisa memilih untuk menunda penerbangan atau mengurangi bobot pesawat dengan membuang kelebihan bahan bakar, mengurangi bagasi, atau bahkan menurunkan beberapa penumpang. Namun, hal ini dapat mengakibatkan sejumlah isu lain seperti kehabisan bahan bakar atau menambah waktu shift para staf. Sementara untuk para penumpang, hal ini berdampak pada gangguan penerbangan, perubahan rute, atau penundaan bagasi.

"Elevasi juga berpengaruh," jelas Bangs. "Lepas landas di bandara dengan ketinggian lebih tinggi selama panas ekstrem dapat menambah pengaruh dalam batasan berat."

Ada sejumlah cara untuk menghindari gangguan ini. Salah satunya, pemilihan bandara.

"Bandara yang lebih tua atau lebih kecil, seperti London City misalnya, memiliki landasan pacu yang lebih pendek," kata Vasigh. Landasan pacu yang lebih panjang mengharuskan pilot berakselerasi dengan tenaga lebih besar dan mengimbangi efek udara panas dan tipis. 

Alasan ini, kata Vasigh, yang menyebabkan maskapai penerbangan seperti Emirates dapat beroperasi dengan mulus di Dubai. Rata-rata suhu tinggi di sana bisa mencapai 106 derajat fahrenheit atau setara 41 derajat celcius di puncak musim panas.

Hal ini juga menejelaskan kenapa Bandara Internasional O'Hare Chicago mengalami gangguan penerbangan yang lebih besar di musim panas dibandingkan dengan musim dingin. Padahal, cuaca musim panas di Midwest relatif lebih ringan.

Cara Menghindari Delay

Vasigh menambahkan bahwa penerbangan yang berangkat antara pukul 11.00 dan 14.00 adalah yang mungkin terdampak, mengingat temperatur panas di pertengahan hari dan kurangnya tempat teduh di aspal dan landasan pacu. 

Memesan penerbangan di pagi hari adalah cara cerdas untuk menghindari penundaan penerbangan, juga dapat membantu mengurangi penyebab khusus ini.

Selain itu, hindari check-in bagasi. Saat suhu mulai naik dengan cepat, maskapai penerbangan dapat mengurangi jatah berat maksimumnya untuk lepas landas dengan aman. Bagasi merupakan barang terakhir yang akan dimuat ke dalam pesawat setelah penumpang. Kru dapat lebih mudah mengontrol berat dengan mengurangi jumlah bagasi terdaftar yang mereka izinkan masuk ke ruang kargo.

(bbn)

No more pages