Bloomberg Technoz, Jakarta - Saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) masih tersengat Lo Kheng Hong Effect. Hingga penutupan jeda perdagangan siang ini, GJTL kehilangan 50 poin atau setara 4,48% ke level Rp1.065/saham.
Penurunan tersebut membuat saham GJTL berada di zona merah dalam 4 hari perdagangan hingga siang hari ini Kamis (13/7/2023). Penurunan tersebut juga membuat harga saham GJTL menyentuh level terendahnya sejak 4 Juli 2023. Sebagai catatan, All Time Low saham GJTL berada pada harga Rp248/saham, yang terjadi pada Maret 2020 silam.

Walau demikian, sepanjang tahun berjalan (Year-to-Date/YtD), pergerakan saham GJTL masih melesat naik mencapai 89%. Dengan kapitalisasi pasar saat ini sebesar Rp3,71 triliun.
Sebelumnya, saham GJTL mengejutkan para pelaku pasar dengan kenaikan yang secara tiba-tiba mencapai 68% ke level tertingginya Rp1.415/saham hanya dalam kurun kurang dari 5 hari perdagangan. Adapun level harga tersebut merupakan yang tertinggi sejak Juli 2017.
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pada sesi I hari ini, saham GJTL ditransaksikan sejumlah 10.170 kali dengan volume sebesar 75,78 juta saham, dan nilai transaksinya sebesar Rp81,52 miliar.
Efek Lo Kheng Hong
Diketahui berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), penurunan harga saham GJTL tak lepas aksi Lo Kheng Hong yang secara tiba-tiba melepas kepemilikan sahamnya di perusahaan ini. Pasar kemudian menyebutnya sebagai Lo Kheng Hong Effect atau Efek Lo Kheng Hong.
Secara mendadak jumlah kepemilikan Lo Kheng Hong tertanggal 10 Juli 2023 hanya tersisa sejumlah 175.127.400 saham saja, atau sama dengan 5,03%.
Jumlah tersebut berkurang nyaris 5 juta saham, karena Lo Kheng Hong menjual saham GJTL secara masif dengan menjual sebanyak 4.873.600 saham. Padahal pada 7 Juli 2023 kemarin, kepemilikan Lo Kheng Hong masih tercatat mencapai 180.001.000 saham atau sama dengan 5,17% saham GJTL.
Saham GJTL dalam 4 hari mengalami kenaikan yang sangat drastis dengan sempat menyentuh level Auto Reject Atas (ARA) secara intraday dan masuk dalam jajaran top gainer dengan lebih dari 2 kali kesempatan. Kenaikan tersebut bermula dari tanggal 3 Juli 2023, saham GJTL menguat 4,32%, berlanjut keesokan harinya pada 4 Juli 2023 saham GJTL meroket 14,79%, serta 5 Juli 2023 juga melesat naik 20,62%, hingga pada 6 Juli 2023 menguat 14,53%.
Namun pada 7 Juli 2023, malapetaka mulai terjadi pada saham GJTL yang tiba-tiba anjlok 4,85%. Berlanjut pada perdagangan 8 Juli 2023 saham GJTL drop 5,10%. Adapun koreksi berlanjut pada 12 Juli 2023 yang harganya anjlok mencapai 8,61%.
(fad)