Logo Bloomberg Technoz

Saudi Gandeng Belanda Kembangkan Teknologi Pertanian Gurun

News
08 August 2023 08:31

Pangeran Arab Saudi Mohamed bin Salman (Bloomberg)
Pangeran Arab Saudi Mohamed bin Salman (Bloomberg)

Cagan Koc - Bloomberg News

Bloomberg, Arab Saudi bekerja sama dengan perusahaan rumah kaca Belanda untuk menciptakan iklim sintetik guna membuat wilayah gurun bisa ditumbuhi tanaman pertanian.

Mereka memiliki area seluas sekitar 15 lapangan sepak bola untuk membentuk lahan hortikultura di pinggiran Neom, sebuah kota yang baru dibangun di pantai Laut Merah yang membentang hingga ke gurun.

Komitmen tersebut menandai investasi teknologi makanan terbesar untuk negara yang bentang alamnya sebagian besar gersang dan suhu musim panas yang ekstrem, yang lama membuat mereka bergantung pada impor untuk memasok makanan.

Menurut ahli hortikultura Belanda Van Der Hoeven, proyek ini baru permulaan dengan kontrak senilai US$120 juta (Rp 1,8 triliun) dengan pemerintah Saudi, yang mencakup desain dan pembangunan dua fasilitas pengujian di pinggiran Neom, bersama dengan layanan dan pengoperasiannya selama beberapa tahun.

“Kami sedang membangun iklim sintetik di area di mana pertumbuhan di luar ruangan sulit,” kata CEO Van Der Hoeven, Michiel Schoenmaeckers dalam sebuah wawancara di Amsterdam.

Ketahanan pangan adalah prioritas bagi para perencana di Neom, proyek Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) senilai US$500 miliar untuk mengubah hamparan gurun seukuran Belgia menjadi wilayah berteknologi tinggi yang pada akhirnya dapat menampung jutaan orang. 

Urgensi ini tumbuh sejak pandemi melanda dunia dan invasi Rusia ke Ukraina yang mengungkap kerapuhan rantai pasokan pangan dan menyoroti risiko ketahanan pangan di Timur Tengah.

Ilustrasi pangan  (Sumber: Bloomberg)

Kerja Sama Antar Negara

Sovereign wealth fund (SWF) Arab Saudi menandatangani perjanjian dengan AeroFarms yang berbasis di Amerika Serikat (AS) untuk mendirikan perusahaan di Riyadh untuk membangun dan mengoperasikan pertanian vertikal dalam ruangan di kerajaan itu dan kawasan yang lebih luas.

Entitas negara Saudi lainnya memberikan modal bulan lalu untuk penawaran saham oleh produsen unggas terbesar Brasil, menambah pembelian saham di perusahaan dari perdagangan pertanian yang berbasis di Singapura Olam Agri Holdings ke produsen beras India LT Foods Ltd.

Di Neom, Arab Saudi berharap pada keahlian spesialis dari Belanda, yang telah menjadi pengekspor pertanian terbesar kedua di dunia setelah AS meskipun merupakan salah satu negara terkecil di Eropa. Pengaruhnya telah berkembang berkat solusi inovatif seperti rumah kaca canggih dan pertanian vertikal, dengan setengah dari seluruh lahan negara dialokasikan untuk produksi pertanian. 

Menurut CEO Neom Food Juan Carlos Motamayor, proyek ini dapat memberi makan kota metropolis masa depan dan seluruh Arab Saudi sambil memberikan contoh bagi negara-negara lain di seluruh dunia yang bergulat dengan ketahanan pangan di tengah perubahan iklim

Tujuan Besar

Proyek ini akan berkembang secara signifikan setelah dua rumah kaca percontohan siap, kata Motamayor dalam wawancara terpisah di ibu kota Belanda. Konstruksi dimulai awal tahun 2023 dan rencananya fasilitas pengujian akan selesai tahun depan.

Seorang peneliti di rumah kaca. (Foto : Carsten Snejbjerg/Bloomberg)

“Kami akan meningkatkan hingga ratusan hektar dengan berbagai jenis rumah kaca,” kata Motamayor.

Neom membutuhkan lebih dari seribu hektar rumah kaca untuk mencapai tujuannya memproduksi lebih dari 300.000 ton buah dan sayuran, target yang coba dicapai dalam delapan hingga 10 tahun ke depan.

Perusahaan Belanda, yang menggabungkan banyak teknologi hortikultura terbaru tersebut,  termasuk penanaman tanaman berbasis kecerdasan buatan (AI) dan sistem penyaringan air yang canggih, akan memulai mengoperasikan situs pertama proyek itu pada awal Agustus tahun depan.

Di salah satu situs, sistem pendingin bertenaga surya dan air laut akan dipakai untuk mengoperasikan rumah kaca sepanjang musim panas yang ekstrem. Pendekatan ini secara signifikan akan menurunkan penggunaan air dari jaringan lokal.

Di situs lainnya, rumah kaca karantina akan dibangun untuk tanaman tahunan ke Neom.

Pemilihan Neom adalah simbol dari upaya putra mahkota Saudi untuk menyapih negara ekonomi US$ 1 triliun itu dari ketergantungan terhadap minyak dan mengubah kota itu menjadi tempat uji coba teknologi yang dapat mengubah kehidupan warganya.

“Belum ada tempat lain di dunia yang mencoba mengembangkan skala yang kami inginkan untuk mengembangkan dan menerapkan pertanian untuk kondisi gersang,” kata Motamayor.

(bbn)

Artikel Terkait