Logo Bloomberg Technoz

Potret Hong Kong Usai Diterpa Topan Super Ragasa

Redaksi
24 September 2025 17:34

Pagar rusak akibat ombak saat Topan Super Ragasa di kawasan Tseung Kwan O, Hong Kong, Tiongkok, Rabu (24/9/2025). (Justin Chin/Bloomberg)

Pagar rusak akibat ombak saat Topan Super Ragasa di kawasan Tseung Kwan O, Hong Kong, Tiongkok, Rabu (24/9/2025). (Justin Chin/Bloomberg)

Ragasa merupakan badai tropis terburuk yang paling merusak Hong Kong dalam tujuh tahun terakhir. (Lam Yik/Bloomberg)

Ragasa merupakan badai tropis terburuk yang paling merusak Hong Kong dalam tujuh tahun terakhir. (Lam Yik/Bloomberg)

Angin kencang mulai menerjang Hong Kong pada Rabu pagi, disertai hujan deras. (Justin Chin/Bloomberg)

Angin kencang mulai menerjang Hong Kong pada Rabu pagi, disertai hujan deras. (Justin Chin/Bloomberg)

Lima bandara tersibuk di Hong Kong, Guangzhou, Shenzhen, Macau, dan Zhuham mengalami lebih dari 5.000 pembatalan penerbangan. (Justin Chin/Bloomberg)

Lima bandara tersibuk di Hong Kong, Guangzhou, Shenzhen, Macau, dan Zhuham mengalami lebih dari 5.000 pembatalan penerbangan. (Justin Chin/Bloomberg)

Ragasa berpotensi menjadi badai paling merusak yang melanda Hong Kong sejak Mangkhut tahun 2018. (Justin Chin/Bloomberg)

Ragasa berpotensi menjadi badai paling merusak yang melanda Hong Kong sejak Mangkhut tahun 2018. (Justin Chin/Bloomberg)

Topan ini telah meninggalkan jejak kehancuran, menewaskan setidaknya 14 orang di daerah pedesaan di tenggara Taiwan. (Lam Yik/Bloomberg)

Topan ini telah meninggalkan jejak kehancuran, menewaskan setidaknya 14 orang di daerah pedesaan di tenggara Taiwan. (Lam Yik/Bloomberg)

Sejak 1946, 19 topan—termasuk Ragasa—telah memicu peringatan sinyal No. 10. (Lam Yik/Bloomberg)

Sejak 1946, 19 topan—termasuk Ragasa—telah memicu peringatan sinyal No. 10. (Lam Yik/Bloomberg)

Topan Super Ragasa diperkirakan akan melintasi pesisir selatan China pada Rabu (24/9/2025) malam. (Justin Chin/Bloomberg)

Topan Super Ragasa diperkirakan akan melintasi pesisir selatan China pada Rabu (24/9/2025) malam. (Justin Chin/Bloomberg)

Pagar rusak akibat ombak saat Topan Super Ragasa di kawasan Tseung Kwan O, Hong Kong, Tiongkok, Rabu (24/9/2025). (Justin Chin/Bloomberg)
Ragasa merupakan badai tropis terburuk yang paling merusak Hong Kong dalam tujuh tahun terakhir. (Lam Yik/Bloomberg)
Angin kencang mulai menerjang Hong Kong pada Rabu pagi, disertai hujan deras. (Justin Chin/Bloomberg)
Lima bandara tersibuk di Hong Kong, Guangzhou, Shenzhen, Macau, dan Zhuham mengalami lebih dari 5.000 pembatalan penerbangan. (Justin Chin/Bloomberg)
Ragasa berpotensi menjadi badai paling merusak yang melanda Hong Kong sejak Mangkhut tahun 2018. (Justin Chin/Bloomberg)
Topan ini telah meninggalkan jejak kehancuran, menewaskan setidaknya 14 orang di daerah pedesaan di tenggara Taiwan. (Lam Yik/Bloomberg)
Sejak 1946, 19 topan—termasuk Ragasa—telah memicu peringatan sinyal No. 10. (Lam Yik/Bloomberg)
Topan Super Ragasa diperkirakan akan melintasi pesisir selatan China pada Rabu (24/9/2025) malam. (Justin Chin/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Topan Super Ragasa diperkirakan akan melintasi pesisir selatan China pada Rabu (24/9/2025) malam setelah menghantam Hong Kong dengan hujan deras dan angin kencang, yang menumbangkan pepohonan dan merusak infrastruktur di seluruh kota.

Menurut badan meteorologi, badai ini membawa angin berkecepatan tertinggi 185 kilometer per jam hingga pukul 12 siang waktu setempat. Sistem cuaca besar ini, yang setara dengan badai Kategori III pada skala Saffir-Simpson lima tingkat, berada sekitar 160 kilometer di sebelah barat daya kota.

Angin kencang mulai menerjang Hong Kong pada Rabu pagi, disertai hujan deras. Ragasa merupakan badai tropis terburuk di dunia tahun ini dan berpotensi menjadi topan paling merusak yang melanda Hong Kong dalam tujuh tahun terakhir.

Badan Meteorologi Hong Kong, biro cuaca setempat, mengeluarkan peringatan badai tertinggi semalam, dikenal sebagai sinyal No. 10, yang menandakan angin berkekuatan badai. Peringatan ini diperkirakan akan diturunkan menjadi sinyal No. 8 pada pukul 13.20 waktu setempat hari ini.

Ragasa berpotensi menjadi badai paling merusak yang melanda Hong Kong sejak Mangkhut tahun 2018, dan memperpanjang rangkaian peristiwa cuaca ekstrem baru-baru ini—terjadi hanya beberapa pekan setelah hujan lebat yang memecahkan rekor mengguyur kota tersebut pada akhir Juli dan awal Agustus.

(red/ros)