Logo Bloomberg Technoz

Dilema Pedagang Kelapa Parut Saat Harga Naik karena Ekspor Tinggi

Andrean Kristianto
17 April 2025 18:26

Pekerja memilih kelapa tua di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (17/4/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Pekerja memilih kelapa tua di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (17/4/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Harga kelapa tua di pasaran mengalami peningkatan yang signifikan.  (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Harga kelapa tua di pasaran mengalami peningkatan yang signifikan. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Harga kelapa parut ditingkat pengecer sempat di harga Rp20.000 hingga Rp25.000. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Harga kelapa parut ditingkat pengecer sempat di harga Rp20.000 hingga Rp25.000. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Namun harga tersebut mulai mengalami penurunan harga sejak kemarin. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Namun harga tersebut mulai mengalami penurunan harga sejak kemarin. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Pantauan Bloomberg Technoz di Pasar Minggu, pedagang menjajakan kelapa parut seharga Rp15 ribu hingga Rp20 ribu.(Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Pantauan Bloomberg Technoz di Pasar Minggu, pedagang menjajakan kelapa parut seharga Rp15 ribu hingga Rp20 ribu.(Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Pedagang mengaku kenaikan tersebut terjadi setelah lebaran. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Pedagang mengaku kenaikan tersebut terjadi setelah lebaran. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Para pedagang mengeluhkan pasokan yang menipis dan menyebut ekspor menjadi penyebab utama. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Para pedagang mengeluhkan pasokan yang menipis dan menyebut ekspor menjadi penyebab utama. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Tingginya volume ekspor komoditas tersebut yang membuat pasokan dalam negeri menjadi terbatas. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Tingginya volume ekspor komoditas tersebut yang membuat pasokan dalam negeri menjadi terbatas. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Pekerja memilih kelapa tua di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (17/4/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Harga kelapa tua di pasaran mengalami peningkatan yang signifikan.  (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Harga kelapa parut ditingkat pengecer sempat di harga Rp20.000 hingga Rp25.000. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Namun harga tersebut mulai mengalami penurunan harga sejak kemarin. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pantauan Bloomberg Technoz di Pasar Minggu, pedagang menjajakan kelapa parut seharga Rp15 ribu hingga Rp20 ribu.(Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pedagang mengaku kenaikan tersebut terjadi setelah lebaran. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Para pedagang mengeluhkan pasokan yang menipis dan menyebut ekspor menjadi penyebab utama. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Tingginya volume ekspor komoditas tersebut yang membuat pasokan dalam negeri menjadi terbatas. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga kelapa tua di pasaran mengalami peningkatan yang signifikan. Kondisi ini dikeluhkan oleh sejumlah pedagang dan pembeli di berbagai daerah.

“Pas dua tiga hari lebaran, kan lebaran Senin tuh, kelapa tuh udah naik Rp13 ribu, hari Sabtunya tuh naik lagi jadi Rp15 ribu,” kata Asep (42), pemilik salah satu agen kelapa tua di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (17/4/2025)

Menurut Asep, harga kelapa tua mulai menurun dalam satu pekan terakhir. Ia menyebut harga kelapa kecil kini Rp10.000, sedangkan ukuran besar Rp12.000, harga tersebut masih lebih tinggi dibanding saat memasuki bulan Ramadan yang seharga Rp8.000.

Asep menjelaskan bahwa pasokan kelapa yang terbatas menjadi penyebab utama naiknya harga. Ia menambahkan bahwa kegiatan ekspor turut mempengaruhi ketersediaan kelapa di dalam negeri.

“Begitu habis lebaran haji (tahun lalu) kelapa mulai kosong ditambah ekspor itu yang bikin ngeri, kita bersaingnya sama itu,” keluh Asep.

Sedangkan harga kelapa parut di tingkat pengecer lebih tinggi dibandingkan harga di tingkat agen. Susiati, pedagang di Pasar Minggu, mengungkapkan saat ini harga kelapa ukuran kecil Rp15.000, sementara ukuran besar Rp20.000.

“Sebelumnya habis lebaran jual Rp20 ribu sama Rp25 ribu buat yang gede, sekarang udah mulai turun jadi Rp15 ribu–20 ribu,” kata Susiati (52).

Susiati menyebut banyak pelanggannya mengeluhkan harga kelapa yang mahal. Ia merasa tidak nyaman karena dianggap menaikkan harga secara sepihak oleh pembeli.

(dre/ain)