Logo Bloomberg Technoz

RI Harus Menguasai Peta Sendiri

Connie Rahakundini Bakrie
17 November 2025 20:38

Jalan Layang DKI Jakarta (Dimas Ardian/Bloomberg)
Jalan Layang DKI Jakarta (Dimas Ardian/Bloomberg)

Penulis: Profesor Connie Rahakundini Bakrie

Penulis adalah Ambassador of Science and Education of the Russian Federation, Guru Besar Hubungan Internasional Universitas Negeri Saint Petersburg (Rusia).

Kedaulatan hari ini tidak lagi diukur dari siapa yang menguasai darat, laut, dan udara — tetapi dari siapa yang menguasai data spasial dan algoritma yang memetakannya.

Jika proyek strategis ini diberikan kepada vendor asing, khususnya yang menggunakan sistem dan server non-lokal, maka infrastruktur geospasial inti Indonesia, termasuk rahasia militer, sumber energi, dan lokasi sumber daya alam, akan dapat terekspos terhadap risiko keamanan dan pengintaian strategis.

Begitu kita memberikan peta geospasial negeri kita kepada pihak lain, pada dasarnya kita memberikan arah untuk mereka  menguasainya.

Untuk itu negara wajib bersikap dengan segera:

  • Membangun kerangka  kedaulatan data Geospasial Nasional, yang dikendalikan langsung oleh BIG, BRIN, BSSN, dan Kementerian Pertahanan. 
  • Semua proses pemetaan dan penyimpanan data harus dilakukan melalui server dalam negeri (onshore) dengan kontrol penuh negara, sehingga tidak ada data mentah maupun metadata yang berpindah ke luar yurisdiksi Indonesia.
Connie Rahakundini Bakrie (Bloomberg Technoz)

Indonesia harus menyadari statusnya sebagai peradaban penyeimbang. Kerja sama apapun harus memperkuat kapasitas nasional, bukan mengurangi kendali atas negara,  utamanya karena kedaulatan negara di era polisentris abad ini tidak lagi ditentukan oleh siapa yang memiliki senjata terbesar, tetapi siapa yang memiliki data dan kesadaran tertinggi untuk menggunakan atau tidak menggunakannya.

Patut dicamkan, peperangan abad ke-21 tidak akan dimenangkan oleh rudal, tetapi oleh peta — oleh siapa yang memiliki, melindungi, dan memahami kecerdasan spasialnya sendiri.

Indonesia tidak boleh menjadi objek pasif dalam geopolitik digital global. Kita harus menjadi arsitek bagi kedaulatan geospasial kita.

DISCLAIMER

Opini yang disampaikan dalam artikel ini sepenuhnya merupakan pandangan pribadi penulis dan tidak mencerminkan sikap, kebijakan, atau pandangan resmi dari Bloomberg Technoz. Kami tidak bertanggung jawab atas keakuratan, kelengkapan, atau validitas informasi yang disajikan dalam opini ini.

Setiap pembaca diharapkan untuk melakukan verifikasi dan mempertimbangkan berbagai sumber sebelum mengambil kesimpulan atau tindakan berdasarkan opini yang disampaikan. Jika terdapat keberatan atau klarifikasi terkait isi opini ini, silakan hubungi redaksi melalui contact@bloombergtechnoz.com

Tentang Z-Zone

Z-Zone merupakan kanal opini di Bloomberg Technoz yang menghadirkan beragam pandangan dari publik, akademisi, praktisi, hingga profesional lintas sektor. Di sini, penulis bisa berbagi ide, analisis, dan perspektif unikmu terhadap isu ekonomi, bisnis, teknologi, dan sosial.

Punya opini menarik?
Jadilah bagian dari penulis Z-Zone dan suarakan pandanganmu di Bloomberg Technoz.
Klik di sini untuk mengirimkan tulisanmu:
Formulir Penulisan Opini

(crb)