Logo Bloomberg Technoz

Pemerintah Pastikan Banjir Sumatera Tak Pengaruhi Stok Beras 2026

Muhammad Fikri
29 December 2025 20:20

Pekerja mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat (25/7/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pekerja mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat (25/7/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah menegaskan bahwa bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera tidak akan mengganggu stabilitas cadangan pangan nasional untuk tahun depan. Cadangan beras saat ini justru diklaim berada pada level tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa dampak kerusakan lahan di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat relatif kecil dibandingkan total luas tanam nasional. Berdasarkan mitigasi di lapangan, luas sawah yang mengalami kerusakan total tercatat sebesar 11.000 hektare.

"Kalau 11.000 hektare dibagi dengan total 7 juta hektare [luas tanam], itu sangat kecil. Jadi, musim tanam tidak akan mundur secara signifikan karena tidak semua lahan rusak. Hanya 11.000 itu yang harus kita bangun kembali dari total 80.000 hektare yang terdampak luapan," ujar Amran saat ditemui di Jakarta, Senin (29/12/2025).


Amran menepis kekhawatiran pasar mengenai potensi defisit pasokan di awal 2026. Ia mengungkapkan bahwa posisi cadangan beras nasional per detik ini berada di angka 3,39 juta ton. Angka ini disebut sebagai rekor stok tertinggi yang pernah dimiliki pemerintah sejak Indonesia merdeka.

Besarnya volume cadangan ini dinilai lebih dari cukup untuk menopang kebutuhan nasional, sekaligus mengantisipasi gangguan produksi akibat anomali cuaca di beberapa titik daerah sentra.