Logo Bloomberg Technoz

Efek MBG, Pemerintah Kerek Cadangan Beras-Jagung di Awal 2026

Muhammad Fikri
29 December 2025 17:40

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan di kantor Kemenko Bidang Pangan di Jakarta, Rabu (1/10/2025). (Bloomberg Technoz/Mis Fransiska)
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan di kantor Kemenko Bidang Pangan di Jakarta, Rabu (1/10/2025). (Bloomberg Technoz/Mis Fransiska)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah memutuskan untuk mengerek naik target cadangan pangan nasional secara signifikan pada awal 2026. Langkah agresif ini diambil guna mengamankan pasokan menyusul dimulainya implementasi penuh program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan melayani puluhan juta penerima manfaat.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa pemerintah telah menetapkan kenaikan cadangan beras pemerintah (CBP) dari sebelumnya 3 juta ton menjadi 4 juta ton. Kenaikan lebih tajam terjadi pada komoditas jagung, di mana stok cadangan melonjak dari 300.000 ton menjadi 1 juta ton.

"Kita harus bersiap dengan matang. Penyerapan dan gudangnya harus siap. Apalagi Januari nanti sudah ada 55 juta penerima manfaat [program MBG], dan puncaknya di April mencapai 80 juta orang. Kebutuhan beras, telur, hingga ayam akan sangat besar," ujar Zulkifli dalam rapat penetapan cadangan pangan di Jakarta, Senin (29/12/2025).


Lonjakan cadangan jagung hingga 233% menjadi krusial karena komoditas ini merupakan komponen utama pakan ternak. Pemerintah memproyeksikan permintaan telur dan daging ayam akan meledak seiring dengan target 80 juta butir telur per hari untuk mendukung program MBG.

Zulkifli merinci skala kebutuhan pangan yang akan terjadi pada semester I-2026; Januari, terdapat 55 juta penerima manfaat melalui 19.000 Satuan Pelayanan Makanan Bergizi (SPPG); April: 80 juta penerima manfaat; dan Komoditas Lain: Kebutuhan ikan, daging ayam, hingga buah-buahan seperti pisang yang diperkirakan memerlukan luas tanam baru hingga 50.000 hektare.