Logo Bloomberg Technoz

Kilas Balik 2025: Produktivitas Jadi Alasan AI Menggusur Manusia

Redaksi
29 December 2025 14:05

Ilustrasi Studi potensi AI dalam menggantikan peran pekerjaan manusia (Diolah)
Ilustrasi Studi potensi AI dalam menggantikan peran pekerjaan manusia (Diolah)

Bloomberg Technoz, Jakarta - 50.000 Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat perkembangan artificial intelligence (AI) sepanjang 2025 sebagai sesuatu yang tak terhindarkan. Data terbaru yang tersaji ini hanya memotret Amerika Serikat (AS). Situasi yang berpeluang besar belum akan surut tahun depan karena banyak perusahaan teknologi global masih berinvestasi terkait pengembangan kecerdasan buatan.

Laporan terbaru menyebut PHK secara akumulasi mencapai 1,17 juta tahun ini atau tertinggi sejak pandemi, dengan sekitar 55.000 diduga erat kaitannya dengan AI, dikutip dari Challenger, Gray & Christmas, Senin (29/12/2025). Nama-nama besar seperti Amazon.com, Apple, hingga United Parcel Service (UPS)  memilih fokus pada AI yang membawa akibat beberapa peran di pekerjaan manusia digantikan dengan otomatisasi via teknologi AI.

Amazon, platform marketplace dan pengembang pusat data milik Jeff Bezos misalnya. Sejak tiga tahun lalu aktif melakukan efisiensi karyawan dan fakta terbaru 30.000 pegawai di beberapa divisi terdampak. Pada 2023 sebanyak 27.000 karyawan telah perusahaan pecat, dilaporkan Bloomberg News. CEO Andy Jassy telah lama mengambil jalur PHK karyawan dengan meningkatkan penggunaan AI guna menyelesaikan tugas-tugas yang biasanya dilakukan manusia.


“Kami akan membutuhkan sedikit orang untuk melakukan beberapa pekerjaan saat ini, dan lebih banyak orang untuk melakukan jenis pekerjaan lain,” tulis Jassy dalam memo kepada karyawan.

Adam Sarhan, CEO 50 Park Investments, memberi gambaran PHK masif yang terjadi di AS, utamanya apa yang dilakukan Amazon “memberitahu saya bahwa ekonomi sedang melambat, bukan semakin kuat. Anda tidak akan melakukan pemutusan hubungan kerja massal saat ekonomi sedang kuat,” dilaporkan Strait Times.