Logo Bloomberg Technoz

JARI TANGAN Pertamina EP Perkuat Kemandirian Petani LP2B


(Dok. PHE)
(Dok. PHE)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pertamina EP Jatibarang Field melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Replikasi Program JARI TANGAN (Kerja Tani Berdikari dan Tahan Pangan) pada awal Desember lalu di Pos Pelayanan Agens Hayati (PPAH) Sri Trusmi Satu, Desa Kedokanbunder Wetan, Kecamatan Kedokan Bunder, Kabupaten Indramayu. Kegiatan ini diikuti 20 petani Desa Jatisura yang merupakan penggarap lahan pengganti Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).

Program JARI TANGAN merupakan inovasi Pertamina EP Zona 7 yang mendorong petani memproduksi pupuk organik secara mandiri melalui teknologi fermentasi limbah organik yang sederhana, murah, dan efektif. Replikasi program ini menjadi langkah strategis untuk pemulihan lahan LP2B sekaligus penguatan ketahanan pangan desa di sekitar wilayah operasional hulu migas.

Bimtek dilaksanakan dengan metode praktik langsung, mulai dari persiapan bahan, proses fermentasi, hingga teknik aplikasi pupuk organik di lahan. Kegiatan berlangsung di PPAH Sri Trusmi Satu yang dilengkapi laboratorium agens hayati berbasis tenaga surya, bagian dari Program Desa Energi Berdikari Pertamina yang mengintegrasikan inovasi energi terbarukan dengan penguatan sektor pertanian.

Kegiatan ini turut menghadirkan Waklan, Ketua PPAH Sri Trusmi Satu, sebagai narasumber yang memberikan pendampingan teknis pemanfaatan mikroorganisme lokal dan agens hayati untuk meningkatkan kesehatan tanah serta menekan serangan hama secara alami.

(Dok. PHE)

Sejumlah pemangku kepentingan daerah turut menyaksikan pelaksanaan Bimtek, antara lain DKPP Indramayu, Bappeda Indramayu, Camat Cikedung, Sekretaris Camat Kedokanbunder, UPTD Kedokanbunder, serta perwakilan BPP Cikedung, BPP Lelea, dan BPP Kedokanbunder. Kehadiran mereka menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendukung ketahanan pangan berkelanjutan.

Head of Communication, Relations & CID Pertamina EP Zona 7, Wazirul Luthfi, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung ketahanan pangan masyarakat sekitar wilayah operasi. “Sebagai perusahaan hulu migas, Pertamina EP tidak hanya bertanggung jawab menyediakan energi bagi negeri, tetapi juga memastikan masyarakat sekitar wilayah operasi memiliki ketahanan pangan yang kuat. Program JARI TANGAN kami hadirkan untuk membantu petani lebih mandiri, menekan biaya produksi, dan memulihkan kesuburan tanah—terutama di lahan pengganti LP2B. Inisiatif ini sejalan dengan Asta Cita Presiden dalam memperkuat ketahanan energi dan pangan secara simultan,” ujarnya.

Apresiasi juga disampaikan Kabid Ketahanan Pangan DKPP Indramayu, Puryanto. “Bimtek ini memberikan manfaat langsung bagi petani, terutama dalam memulihkan kualitas tanah dan mengurangi penggunaan pupuk kimia. Upaya Pertamina EP sangat relevan dengan arah kebijakan ketahanan pangan daerah, dan kami berharap kolaborasi seperti ini terus diperluas,” katanya.

Camat Cikedung, Dadang, menilai kehadiran Pertamina EP memberikan solusi konkret bagi masyarakat. “Pertamina EP hadir tidak hanya sebagai pelaku industri, tetapi sebagai mitra pembangunan desa. Bimtek ini memberikan solusi nyata bagi petani kami, terutama yang mengelola lahan pengganti LP2B. Kami berharap kerja sama ini berlanjut dan memberikan manfaat jangka panjang,” ungkapnya.

Para petani peserta mengaku memperoleh manfaat signifikan karena dapat mempraktikkan langsung teknik pembuatan dan penggunaan pupuk organik, serta memahami peran agens hayati dalam meningkatkan produktivitas lahan secara mandiri dan berkelanjutan.

Pelaksanaan Bimtek ini menegaskan komitmen Pertamina EP Jatibarang Field dalam mendukung ketahanan pangan desa, mendorong pertanian ramah lingkungan, serta menjaga hubungan harmonis dengan masyarakat di wilayah operasional perusahaan.