Logo Bloomberg Technoz

“Jelas Tidak Konstitusional”

“Kami akan segera mengajukan banding atas putusan yang keterlaluan dan jelas tidak konstitusional ini, yang merupakan akibat langsung dari kesalahan besar pengadilan tingkat pertama yang mengizinkan kuasa hukum penggugat memenuhi catatan perkara dengan pernyataan dan tuduhan yang tidak semestinya serta merugikan,” kata Erik Haas, kepala litigasi J&J.

Perwakilan Kenvue, yang dipisahkan dari J&J pada 2023, tidak segera menanggapi email permintaan komentar di luar jam kerja reguler.

“Juri mendengar bukti bahwa J&J selama puluhan tahun menyembunyikan dari regulator, dokter, dan pelanggannyabukti bahwa bedak bayinya mengandung asbes,” kata Jessica Dean, pengacara Craft yang berbasis di Dallas, dalam pernyataan melalui email. “J&J terus menyangkal bukti ini dan menolak melakukan hal yang benar bagi mereka yang dirugikan oleh tindakannya.”

Meski J&J telah menghabiskan lebih dari US$3 miliar untuk menyelesaikan gugatan yang menuduh asbes dalam bedak bayinya membahayakan pengguna, perusahaan tersebut masih menghadapi lebih dari 70.000 klaim bahwa produk itu menyebabkan mesothelioma dan kanker ovarium. Banyak dari perkara tersebut telah dikonsolidasikan di hadapan seorang hakim federal di New Jersey untuk pertukaran informasi pra-persidangan. J&J menarik versi bedak bayi berbahan talc dari pasar global pada 2022 dan menggantinya dengan alternatif berbahan pati jagung.

Putusan Dikurangi

Lebih dari selusin juri telah menyatakan J&J dan Kenvue bertanggung jawab atas kanker yang diderita pengguna bedak bayi dan secara total menjatuhkan miliaran dolar ganti rugi. Sebagian dari putusan tersebut kemudian dikurangi atau dibatalkan di tingkat banding.

Putusan pengadilan terbesar terhadap J&J adalah vonis juri US$4,7 miliar pada 2018 kepada 22 perempuan di pengadilan negara bagian Missouri. Pengadilan banding memangkas putusan itu menjadi US$2,1 miliar. Pada akhirnya, J&J membayar US$2,5 miliar termasuk bunga.

J&J tiga kali gagal mencoba menggunakan proses kebangkrutan AS untuk memaksakan penyelesaian perkara bedak bayi dan kini menghadapi gelombang persidangan di pengadilan umum.

Bulan ini, juri pengadilan negara bagian di Los Angeles memerintahkan J&J membayar US$40 juta kepada dua perempuan yang menuduh penggunaan bedak bayi menyebabkan kanker ovarium mereka. Itu merupakan putusan pertama dalam perkara kanker ovarium sejak 2021 karena kasus-kasus tersebut tertunda akibat pengajuan Chapter 11 berulang oleh anak usaha J&J. Sementara itu, juri di Minnesota menjatuhkan vonis lebih dari US$65 juta terhadap J&J dalam perkara mesothelioma lainnya.

Para juri dalam perkara Baltimore memberikan US$60 juta kepada Craft sebagai kompensasi atas cedera dan kerugian, ditambah ganti rugi hukuman sebesar US$1 miliar terhadap J&J dan US$500 juta terhadap Pecos River Talc LLC, unit J&J yang dibentuk sebagai bagian dari upaya kebangkrutannya.

40 Tahun

Pengacara Craft berargumen bahwa perempuan berusia 54 tahun tersebut menggunakan bedak bayi berbahan talc J&J selama lebih dari 40 tahun sebelum didiagnosis mesothelioma.

Talc dan asbes adalah mineral yang serupa dan sering ditemukan bersama saat ditambang. Dokumen internal J&J sejak awal 1970-an menunjukkan para eksekutif J&J mengetahui adanya asbes dalam talc mereka dan tidak memberi tahu regulator pemerintah maupun konsumen.

Juri Baltimore menemukan bukti bahwa J&J, Kenvue, dan unit-unit lainnya melakukan “penyajian keliru atau penyembunyian yang bersifat penipuan” terkait risiko kanker bedak tersebut serta menggunakan “cara-cara melanggar hukum” dalam menjual produk mereka, sehingga menjatuhkan ganti rugi hukuman.

(bbn)

No more pages