Logo Bloomberg Technoz

SpaceX maupun Blue Origin memiliki kontrak dengan NASA untuk membangun pendarat bulan untuk program Artemis NASA. SpaceX memiliki kontrak senilai lebih dari US$4 miliar dengan NASA guna mengangkut astronaut ke bulan menggunakan pesawat ruang angkasa Starship-nya, dan saat ini dijadwalkan menjadi yang pertama mendaratkan manusia di sana.

Namun pada Oktober, Sean Duffy, yang saat itu menjabat sebagai administrator sementara NASA, mengumumkan rencana untuk “membuka” kontrak pendarat bulan SpaceX untuk persaingan, dengan alasan frustrasi atas keterlambatan jadwal perusahaan tersebut. 

Roket Starship SpaceX telah menghadapi berbagai tantangan teknis dan hambatan selama setahun terakhir, dengan para kritikus mengkhawatirkan bahwa pengembangan yang memakan waktu lama akan membuat China mendaratkan astronaut di bulan sebelum NASA sebelum dekade ini berakhir. 

Isaacman, pendiri Shift4 Payments Inc., mengambil alih peran sebagai administrator NASA saat badan tersebut menghadapi PHK pegawai dan usulan pemotongan anggaran, di antara tantangan lainnya. Isaacman berargumen bahwa anggaran yang diusulkan oleh presiden dan Kongres akan dimaksimalkan.

“Saya pikir apakah itu US20 miliar atau US$25 miliar per tahun, itu adalah anggaran yang sangat berarti,” kata Isaacman.

Isaacman juga memuji perintah eksekutif terbaru Trump, yang menegaskan kembali program bulan Artemis NASA dan mendesak badan tersebut untuk mengembalikan astronaut ke permukaan bulan pada 2028, serta mendirikan pangkalan di sana pada 2030.

“Saya rasa perintah eksekutif ini membawa hal-hal ke level yang sama sekali berbeda,” kata Isaacman kepada Bloomberg. “Kita tidak hanya kembali ke bulan untuk jejak kaki dan menancapkan bendera. Kita sedang membangun infrastruktur untuk mewujudkan manfaat ilmiah, ekonomi, dan keamanan nasional.”

(bbn)

No more pages