Logo Bloomberg Technoz

Meski demikian, Komdigi bakal melihat per titik kabupaten/kota mana yang masih perlu penanganan dan harus difokuskan. Oleh karenanya, tak hanya persentase pemulihan jaringan yang hendak dinaikkan, namun memprioritaskan kabupaten/kota mana yang perlu segera diselesaikan pemulihannya. 

“Karena tadi, informasi itu menentukan keberlangsungan dari proses pemulihan di sektor lainnya dan keberlangsungan juga bagi keluarga, saudara-saudara kita yang terdampak bencana khususnya di Aceh. Jadi tolong dikuatkan kembali, untuk percepatan ini dilakukan dengan lebih bergiat lagi,” kata Meutya. 

Sebelumnya, Meutya menyebut BTS yang telah beroperasi di Aceh masih sekitar 50% hingga Rabu (17/12/2025). Pada bagian lain, dia sebut bahwa pemulihan BTS di provinsi lainnya yang juga terdampak banjir bandang dan tanah longsor yaitu Sumbar diklaim mencapai 99% dan Sumut kurang lebih 97-98%.

“Untuk Aceh itu on air (BTS yang beroperasi) itu kurang lebih per hari ini, di 50%,” kata Meutya dalam  di The Brick Hall Fatmawati, Jakarta, Rabu (17/12/2025).  

Dia pun berdalih jumlah menara BTS yang sudah beroperasi di Aceh dan sempat sekitar 50% ini akibat pasokan listrik yang belum stabil di sejumlah daerah seperti Bener Meriah, Aceh Tamiang, Aceh Utara, dan sebagainya.

Libur Nataru, Trafik Komunikasi Naik 30%

Pada kesempatan yang sama Dirjen Infrastruktur Digital Kemkomdigi RI Wayan Toni Supriyanto menyebut selama Nataru 2025 terdapat peluang lonjakan trafik jaringan komunikasi.

"Pada periode liburan Nataru tahun ini, trafik jaringan komunikasi diperkirakan meningkat hingga 30% dibandingkan dengan hari biasa," kata Wayan Toni Supriyanto.

Dia pun mengeklaim untuk mengantisipasi peningkatan trafik jaringan pada libur Nataru tersebut, operator seluler sudah mengoptimalisasi di sejumlah titik keramaian (point of interest/POI) yang menjadi pusat liburan selama Nataru.

Padra provider juga menyediakan mobile BTS di sepanjang jalur tol dan titik strategis, serta menyiapkan paket promo Nataru untuk pelanggan tanpa mengurangi kualitas layanan. 

Selain itu, lanjut Wayan, Komdigi membentuk satuan tugas (satgas) posko bersama di 255 titik guna melakukan pemantauan kualitas layanan telekomunikasi dan pemantauan spektrum frekuensi radio di 35 unit pelayanan teknis (UPT) balai monitoring spektrum frekuensi radio. Ini masih ditambah posko di kantor pusat pemantauan di Kemkomdigi RI yang berfungsi sebagai pusat koordinasi utama.

Satgas bekerja sejak 19 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026 dengan taget memastikan kualitas layanan telekomunikasi tetap optimal serta spektrum frekuensi tetap aman dari gangguan selama masa libur Nataru. Adapun pihaknya telah melakukan beberapa pertemuan dengan opsel dan berkoordinasi secara intensif untuk menyiapkan berbagai upaya untuk mitigasi dalam rangka menghadapi kenaikan trafik jaringan komunikasi pada periode liburan Nataru. 

Dia menyebut pelaksanaan satgas di posko bersama antara Kemkomdigi RI dan opsel terletak di sejumlah titik strategis yaitu di pusat transportasi seperti Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Pelabuhan Merak Banten, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dan Pelabuhan Tanjung Pinang. Lalu di titik wisata seperti Pantai Kuta Bali, Art Center Rantepao Toraja, dan Manado Town Square. 

Selain menjaga kualitas, petugas di posko melakukan dukungan sistem peringatan dini (early warning system) guna pengiriman layanan pesan singkat secara massal (SMS blast) terkait informasi bencana di wilayah terdampak termasuk informasi keselamatan lalu lintas.

Komdigi selanjutnya Korlantas Polri dalam penyampaian informasi darurat lalin di jalan tol dan jalur rawan lainnya. Dia menyebut terdapat 78 titik lokasi potensi rawan kecelakaan yang terus dipantau lewat SMS blast.

(far/wep)

No more pages