Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, perseroan mampu menjaga konsistensi pertumbuhan kinerja menjelang akhir tahun 2025 melalui penerapan strategi penyaluran kredit yang lebih terarah dan terstruktur, serta penguatan dana murah di tengah tren penurunan biaya dana.
“BTN masih akan terus mengoptimalisasi upaya untuk mencapai target akhir tahun dengan tetap diiringi kehati-hatian dan langkah yang cermat,” ujar Nixon di Jakarta, Rabu (16/12/2025).
Memasuki penghujung tahun, Nixon menyampaikan bahwa BTN tetap memprioritaskan penyaluran kredit ke sektor perumahan, baik KPR subsidi maupun non subsidi, guna memenuhi kebutuhan hunian di Indonesia.
Selain itu, BBTN juga melanjutkan penyaluran kredit korporasi ke berbagai sektor yang berkaitan dengan perumahan, seperti real estate, listrik, gas, air, serta perdagangan besar.
Dari sisi penghimpunan dana, BTN akan melanjutkan strategi peningkatan DPK berbiaya rendah, terutama dari segmen nasabah ritel dan institusi skala menengah, guna mempercepat penurunan biaya dana.
“Peningkatan DPK ritel ditunjang adanya solusi digital berupa superapp Bale by BTN yang terus meningkat di sisi jumlah pengguna dan transaksi, serta Bale Korpora untuk cash management korporasi dari berbagai sektor.”
Selain itu, menjelang akhir tahun 2025, BTN hampir menyelesaikan proses pemindahan unit usaha syariah (UUS) ke bank umum syariah baru, yaitu PT Bank Syariah Nasional (BSN). Perseroan menargetkan Day One Operation atau operasional perdana BSN dapat dimulai pada 22 Desember 2025 sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
(wep)






























