Logo Bloomberg Technoz

Di zona merah, won Korea Selatan menjadi yang terlemah dengan depresiasi 0,31%. Disusul dolar Taiwan (-0,08%), dolar Singapura (-0,04), dan yen Jepang (-0,02%).

Mata Uang Asia vs Dolar AS (Sumber: Bloomberg)

Dari dalam negeri, sepertinya ada sentimen kuat yang menopang rupiah hari ini. Sentimen ini adalah penantian terhadap hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) periode Desember yang akan diumumkan siang nanti.

Pasar berekspektasi bahwa Gubernur Perry Warjiyo dan kolega akan mempertahankan suku bunga acuan BI Rate di 4,75%. Jika terwujud, maka BI Rate akan ditahan selama tiga bulan berturut-turut.

Stabilitas nilai tukar rupiah sepertinya masih akan menjadi fokus utama kebijakan suku bunga acuan. Rupiah yang cenderung tertekan akhir-akhir ini butuh ‘darah segar’ berupa arus modal asing.

Apabila suku bunga turun, maka insentif bagi investor asing untuk masuk ke pasar keuangan Ibu Pertiwi menjadi berkurang. Ini yang rasanya akan menjadi pertimbangan utama BI.

“Perbedaan imbal hasil dengan US Treasury sedang rendah bila dibandingkan dengan rata-rata secara historis. Artinya, kompensasi bagi investor asing untuk masuk dan membeli obligasi pemerintah Indonesia menjadi berkurang,” tegas Tamara Mast Henderson. Ekonom Bloomberg Intelligence.

Apabila benar siang nanti BI tidak menurunkan suku bunga acuan, maka itu bisa menjadi kabar baik bagi rupiah. Arus modal asing akan makin deras sehingga mata uang Nusantara bisa kian stabil.

(aji)

No more pages