Penguatan nilai tukar ringgit juga ikut menjadi sentimen negatif. Kemarin, ringgit menguat 0,15% terhadap dolar AS.
CPO adalah aset yang dibanderol dalam ringgit. Ketika mata uang Negeri Harimau Malaya menguat, maka kontrak CPO menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Analisis Teknikal
Jadi bagaimana proyeksi harga CPO untuk hari ini, Rabu (17/12/2025)? Apakah bakal turun lagi atau bisa bangkit berdiri?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO terbenam di zona bearish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 36. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Adapun indikator Stochastic RSI ada di 35. Menghuni area jual (short) yang cukup kuat.
Untuk perdagangan hari ini, harga CPO berpeluang naik. Maklum, koreksinya sudah lumayan dalam sehingga menyimpan potensi technical rebound.
Cermati pivot point di MYR 4.036/ton. Penembusan di titik ini berpotensi mengerek harga CPO ke level MYR 4.050-4.093/ton.
Resisten lanjutan ada di rentang MYR 4.096-4.108/ton. Target paling optimistis atau resisten terjauh adalah MYR 4.117/ton.
Namun kalau harga CPO jeblok lagi, maka target support terdekat adalah MYR 3.937/ton. Penembusan di titik ini berisiko memangkas harga ke arah MYR 3.928/ton.
(aji)





























