Logo Bloomberg Technoz

"Peristiwa ini terus berulang tanpa ada penyelesaian yang jelas dan tegas. Pemerintah hanya diam tak berdaya dan tak bisa tegas terhadap IMIP," ujar Safri.

“Harus ada efek jera bagi IMIP sebagai pengelola kawasan agar tragedi serupa tidak terulang," tegas dia.

Adapun, viral di media sosial video yang menunjukan seorang pekerja tertimpa material besi H-Bean.

Besi tersebut tiba-tiba jatuh dan menghantam bagian atas tubuhnya, hantaman besi berat tersebut disebut menyebabkan pria tersebut meninggal di lokasi kerja.

Kejadian tersebut dilaporkan terjadi pada Rabu (10/12/2025) siang, tetapi kronologi dan waktu pasti kejadian masih belum diketahui.

Bloomberg Technoz telah menghubungi manajemen IMIP untuk mengonfirmasi kejadian tersebut. Namun, hingga berita ini ditayangkan perwakilan IMIP tak kunjung memberikan tanggapan.

Riwayat Insiden

Sebagai catatan, kecelakaan kerja di pabrik pemurnian atau smelter nikel, khususnya di kawasan IMIP sempat terjadi berulang kali.

Awal tahun lalu, sebuah perusahaan pertambangan Indonesia, PT Sulawesi Mining Investment (SMI), menutup tungku smelter peleburan nikelnya pada Januari 2024. Hal ini merupakan imbas satu tungku berisi limbah panas yang meluap pada Jumat (19/1/2024).

Insiden terjadi sekitar pukul 19:40 waktu setempat. Tidak ada korban luka yang dilaporkan.

Empat mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk menangani terak atau limbah peleburan nikel, yang telah memanaskan kabel-kabel listrik di unit tersebut, menurut pernyataan resmi dari IMIP, pengelola kawasan; sehari setelah kejadian.

SMI, yang merupakan perusahaan patungan antara Bintangdelapan Group asal Indonesia dan Dingxin Group dari China, menghentikan operasi di tungku yang terkena dampak. Perusahaan lantas melakukan investigasi dan perbaikan, demikian pernyataan tersebut.

Ini adalah insiden kedua di kawasan industri tersebut dalam waktu kurang dari sebulan. Pada 24 Desember 2023, sebuah ledakan fatal terjadi di tungku smelter PT Indonesia Tshingshan Stainless Steel (ITSS) dan menewaskan 21 pekerja.

Selain itu, pertengahan Juni tahun lalu, smelter feronikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) kembali mengalami kecelakaan, tepatnya pada Kamis (13/6/2024).

IMIP mengklarifikasi insiden terbaru di tungku smelter feronikel ITSS bukan diakibatkan oleh ledakan, melainkan semburan uap panas.

Selanjutnya, pada Jumat (9/8/2024), tungku smelter milik PT Lestari Smelter Indonesia (LSI) di kawasan IMIP mengalami kebocoran, sehingga menyebabkan peluberan cairan nikel di dalam tungku tersebut.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. IMIP pun memastikan sebanyak 40 pegawai yang bekerja pada malam kejadian dievakuasi ke tempat aman.

Menurut IMIP, insiden tersebut dipicu abrasi antara dinding bagian dalam tungku dengan logam nikel cair di dalamnya. Ketika pekerja hendak menuangkan logam cair ke percetakan, cairan keluar dan meluber secara tidak terkendali.

Kecelakaan smelter di kawasan IMIP kembali terjadi pada Jumat (25/10/2024) pukul 16:30 WITA di fasilitas milik PT Dexin Steel Indonesia (DSI). Menurut IMIP, terdapat dua korban dalam kecelakaan nahas tersebut; satu di antaranya meninggal dunia.

Insiden di smelter tersebut diduga berawal dari letupan di sumur pembuangan limbah DSI, yang memicu kebakaran yang menjalar ke crane yang dioperasikan oleh korban.

DSI merupakan perusahaan patungan antara Jiangsu Delong Nickel Industry Co dari China, melalui anak usahanya Delong Steel Singapore Projects, dengan Shanghai Decent Investment, Hanwa Singapore, dan IMIP.

Pada tahun ini, justru terdapat aksi penjarahan yang terjadi di kawasan IMIP. Sejumlah massa melakukan penjarahan terhadap kontainer penyimpanan barang dan workshop milik perusahaan kontraktor konstruksi di kawasan IMIP.

Sejumlah aset seperti kabel tembaga sepanjang 1.000 meter, kompresor, pendingin udara, genset dan peralatan milik kontraktor lainnya dicuri orang tidak dikenal tersebut. IMIP mengklaim kerugian mencapai miliaran rupiah.

(azr/wdh)

No more pages