Logo Bloomberg Technoz

Hasil pengawasan menunjukkan bahwa isi kontainer tidak sesuai dengan pemberitahuan, di mana dua kontainer berisi pakaian jadi yang diduga buat merupakan barang eks-impor ilegal.

Hanya saja, Djaka mengaku otoritas kepabeanan belum menghitung total jumlah nilai yang kembali digagalkan tersebut, tetapi jika lolos, dipastikan akan merugikan kepentingan nasional.

Namun, Djaka menduga jika barang ilegal tersebut berasal berasal dari negara China dan Bangladesh. Itu diketahui berdasarkan pemeriksaan lebih dalam dari produk garmen ilegal.

“Perdagangan ilegal seperti ini merugikan negara dan berpotensi memunculkan persaingan tidak sehat di sektor usaha garmen," tutur dia.

Modus Jaring Terputus

Di sisi lain, Djaka juga mengungkapkan terdapat sejumlah praktik komunikasi yang kerap dilakukan oleh para importir dan pengangkut barang ilegal tersebut, dengan metode 'jaring terputus'.

Metode tersebut, kata Djaka, yakni para sopir mengaku hanya mendapat dan menerima pesan atas instruksi dari seorang yang meminta untuk mengangkut kendaraan dengan muatan tersebut.

"Modus yang digunakan adalah merupakan jaring terputus, bahwa supir hanya menerima pesan melalui handphone dengan dua kendaraan sudah terisi dengan muatan full," tutur dia.

"Sehingga untuk memastikan siapa pemiliknya kita perlu penyelidikan lebih lanjut."

"Nilai kerugian ataupun nilai ekonomi yang ada di barang-barang ini adalah kita belum mengetahui. Kita harus cacah dulu berapa jumlah balpress yang ada di depan ini atau di belakang saya ini berapa jumlahnya. Kita belum menghitung secara menyeluruh," kata dia.

(ell)

No more pages