Logo Bloomberg Technoz

Studi Ungkap Kerugian Banjir Asia Tembus US$20 Miliar

News
11 December 2025 08:30

Ilustrasi banjir. (Dok BNPB)
Ilustrasi banjir. (Dok BNPB)

Joe Wertz dan Mary Hui - Bloomberg News

Perubahan iklim memperparah banjir dahsyat yang menewaskan lebih dari 1.600 orang di beberapa bagian Asia Selatan dan Tenggara, menurut penelitian terbaru.

Tiga siklon tropis menghantam wilayah tersebut dari Sri Lanka hingga Indonesia pada bulan November, menyebabkan kerugian setidaknya US$20 miliar. Badai tersebut mengakibatkan curah hujan yang deras dan banjir yang merusak yang menyapu rumah, bisnis, dan tempat wisata, merusak jalan dan jalur kereta api, menghancurkan tanaman, dan menghambat produksi pabrik.


Perairan Samudra Hindia yang lebih hangat — sekitar 0,2C di atas rata-rata musiman jangka panjang — kemungkinan besar memicu dua badai terkuat, Siklon Ditwah dan Senyar, dengan memasok panas dan kelembapan ekstra. Studi disampaikan ilmuwan dalam analisis World Weather Attribution yang cepat yang dirilis Kamis.

Tanpa pemanasan yang disebabkan oleh manusia, suhu laut akan sekitar 1C lebih dingin, kata para peneliti. Mereka juga menemukan bahwa perubahan iklim kemungkinan mmengintensifkan periode curah hujan ekstrem seperti yang terlihat selama badai.