Selain itu, ia menegaskan, BI senantiasa berupaya memperkuat keamanan dan keandalan sistem pembayaran nasional terus dilakukan.
Penguatan dilakukan melalui tata kelola teknologi informasi, keandalan infrastruktur, asesmen keamanan, implementasi fraud detection system, kesiapan respons insiden, hingga mekanisme audit serta peningkatan perlindungan konsumen.
"BI juga telah mengeluarkan ketentuan mengenai ketahanan dan keamanan siber di bulan April 2024 sebagai pedoman bagi Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran di Indonesia untuk menghadapi risiko serangan siber dan fraud. Selain itu, penguatan bersama yang dilakukan oleh regulator, industri, dan masyarakat menjadi kunci ekosistem pembayaran yang aman dan berintegritas," jelasnya.
Terkait BI-FAST, ia juga menegaskan layanan BI tersebut dikembangkan dan dioperasikan sesuai standar operasional dan keamanan yang berlaku. Sehingga, istruksi transaksi yang dikirimkan bank peserta ke BI telah dilengkapi pengamanan memadai dengan jaringan komunikasi yang aman.
BI mengingatkan bahwa pengamanan internal di masing-masing bank, termasuk pada penyelenggara penunjang, merupakan aspek krusial yang harus dijaga.
"Sesuai dengan prinsip keamanan teknologi informasi, ketahanan suatu sistem dilihat dari titik terlemah dari komponen-komponen yang membentuk sistem tersebut," tuturnya.
BI mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak ragu menggunakan BI-FAST karena layanan ini telah memenuhi standar internasional. Masyarakat juga diingatkan untuk selalu memeriksa kembali data transaksi, menjaga kerahasiaan PIN dan OTP, serta mengaktifkan fitur notifikasi guna memantau aktivitas rekening.
Sebagai catatan saja, sebuah akun di media sosial Instagram belum lama ini menyoroti transparansi kasus BI-FAST yang disebutnya telah diretas sebesar Rp200 miliar.
Bahkan menurut akun @ndorokangkung hal tersebut tidak banyak diketahui khalayak, padahal hal tersebut perlu diketaui.
"Industri keuangan memang sensitif. Tapi masyarakat pun berhak tahu atas nama transparansi dan keterbukaan informasi publik," tulis akun tersebut.
"Di industri keuangan, diam itu bukan ketenangan. Diam itu ruang kosong yang cepat diisi kecemasan, rumor, dan spekulasi."
"Padahal reputasi layanan pembayaran seperti BI-FAST bertumpu pada satu prinsip mendasar: transparansi membangun rasa aman," pungkasnya.
(ain)

































