Saham–saham transportasi juga berhasil mengalami penguatan 1,62%.
Kenaikan IHSG yang begitu percaya diri merupakan efek secara langsung dari melesatnya sejumlah saham big caps.
Berikut selengkapnya berdasarkan data Bloomberg, Senin (8/12/2025).
- Dian Swastatika Sentosa (DSSA) menyumbang 24,2 poin
- GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) menyumbang 10,28 poin
- Mora Telematika Indonesia (MORA) menyumbang 5,61 poin
- Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menyumbang 4,91 poin
- Energi Mega Persada (ENRG) menyumbang 4,82 poin
- Vktr Teknologi Mobilitas (VKTR) menyumbang 3,66 poin
- IndoKripto Koin Semesta (COIN) menyumbang 2,96 poin
- Capital Financial Indonesia (CASA) menyumbang 2,84 poin
- Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) menyumbang 2,68 poin
- Bank Mandiri (BMRI) menyumbang 2,48 poin
Adapun saham–saham kesehatan lainnya juga jadi pendorong laju melesatnya IHSG, saham PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) melesat dengan kenaikan 22,5%, dan saham PT Medela Potentia Tbk (MDLA) juga melesat di zona hijau dengan menguat 8,46%.
Adapun saham–saham infrastruktur juga jadi pemicu penguatan IHSG, saham PT LCK Global Kedaton Tbk (LCKM) melesat 24,8%, saham PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR) menguat 21,9%, dan saham PT GMF AeroAsia Tbk (GMFI) juga menguat dengan terapresiasi 9,45%.
Disusul oleh penguatan saham teknologi lain, saham PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) yang menguat 34,6%, saham PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) melesat 18,2%, dan saham PT Cashlez Tbk (CASH) yang mencetak penguatan 7,32%.
Adapun Bursa Asia hari ini juga melesat di zona hijau. Indeks Shenzhen Comp China melesat 1,53%, CSI 300 China terbang 1,18%, PSEi Filipina melesat 1,05%, Shanghai menguat 0,84%, KOSPI Korea Selatan melejit 0,83%, dan NIKKEI 225 terapresiasi 0,09%.
Analis BRI Danareksa Sekuritas menyebut, sentimen mengenai optimisme pasar terkait penurunan suku bunga The Fed dinilai menjadi katalis pendorong pasar.
Senada, melansir riset analis Phintraco Sekuritas, fokus perhatian pasar global akan tertuju pada pertemuan The Fed. Pertemuan pamungkas pada 2025 tersebut diprediksi akan menurunkan suku bunga yang ketiga kali pada tahun ini.
“Selain itu investor juga akan menantikan rilis proyeksi ekonomi terbaru dari The Fed. Investor juga memprediksi The Fed masih berpeluang menurunkan suku bunga sebanyak dua hingga tiga kali pada tahun depan karena pasar tenaga kerja yang melemah,” jelas Phintraco, Senin.
Terlebih lagi, Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, investor mencerna data inflasi (PCE Price Index) AS yang keluar positif, memperbesar peluang Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) memangkas suku bunga minggu ini.
Sementara itu, tingkat kepercayaan Konsumen AS naik untuk pertama kalinya dalam lima bulan seiring dengan turunnya ekspektasi inflasi. Data Personal Consumption Expenditure (PCE) 0,3% mtm pada September, atau sama dengan kenaikan di bulan sebelumnya dan sejalan dengan ekspektasi pasar.
“Core PCE Price Index, indikator yang digunakan Federal Reserve untuk mengukur inflasi, naiksesuai dengan ekspektasi pasar. Secara tahunan (yoy), PCE Price Index inti melambat menjadi 2,8% dari 2,9%,” jelas Philip Sekuritas.
Dengan begitu, dari sisi teknikal menyitir riset Phintraco, indikator modern menunjukkan momentum yang masih terjaga, tercermin dari histogram MACD yang bergerak stabil di area positif.
“Kami memperkirakan IHSG akan berpeluang bergerak dalam rentang 8.675-8.725 pada Sesi II perdagangan hari ini,” papar Phintraco.
(fad/aji)

































