Ia melanjutkan, seiring bertambahnya usia maka kemungkinan terkena RSV akan menjadi lebih tinggi. Robert menjelaskan, terdapat dua kelompok penderita RSV.
Pertama, orang dengan penyakit bawaan memiliki risiko masuk rumah sakit hingga meninggal dunia karena RSV lebih tinggi. Kedua, orang tanpa penyakit bawaan tetapi memiliki usia lanjut.
"Jadi, pasien lansia, lansia sehat sekalipun kalau terkena RSV, terlepas dari dia punya comorbid atau tidak, itu sudah membuat risiko bisa menjadi lebih tinggi," ungkapnya.
RSV sendiri memiliki gejala yang hampir sama dengan Influenza, bahkan sangat susah membedakan gejala dari dua penyakit ini. Gejala umumnya meliputi pilek, batuk, demam, hingga sesak napas.
Sayangnya, gejala ini sering disalahartikan sebagai flu biasa, padahal bisa berkembang menjadi kondisi serius.
Karena RSV adalah virus yang belum memiliki obat spesifik, menjaga kesehatan umum, daya tahan tubuh, serta kebersihan menjadi langkah yang sangat penting, terlebih bagi bayi baru lahir dan lansia yang memiliki risiko tinggi.
(mef/spt)
