Logo Bloomberg Technoz

"Tangan-tangan nakal menebang pohon, mereka tidak peduli dengan hutan, dan sekarang kami yang menanggung akibatnya," ujar Siregar yang tinggal di penampungan sementara di Tapanuli—area yang paling parah terkena dampaknya.

Pasca banjir bandang di sejumlah wilayah di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat. Dok: Bloomberg

Jaringan berita ABC Net dari Australia melaporkan bahwa aktivis lingkungan Indonesia menyatakan banjir dan tanah longsor yang menghancurkan sebagian Sumatra diperburuk oleh deforestasi besar-besaran yang didorong oleh persetujuan ratusan izin untuk ekstraksi sumber daya.

ABC Net mencatat bahwa badai dan banjir musiman yang luar biasa destruktif sejak minggu lalu telah menewaskan lebih dari 1.300 orang di seluruh Indonesia, Sri Lanka, dan Thailand, dengan korban tewas di Indonesia melebihi 700 orang dan sedikitnya 500 orang lainnya dilaporkan hilang.

Dodik Ridho Nurochmat, seorang profesor kebijakan hutan di IPB University, dikutip mengatakan bahwa tanah longsor adalah hasil dari kombinasi faktor alam dan manusia. "Ada kondisi cuaca ekstrem, geografi pegunungan, dan degradasi lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia," katanya.

NY Times memberitakan bahwa Siklon Senyar menghantam wilayah barat laut Indonesia sebelum bergerak ke Malaysia dan Thailand, melepaskan hujan lebat yang memicu banjir bandang dan tanah longsor yang menewaskan sedikitnya 800 orang.

Para ahli yang diwawancarai NY Times mengatakan sifat bencana dari badai tersebut diperparah oleh fakta bahwa sebagian besar hutan Sumatra telah dihancurkan dalam beberapa dekade terakhir.

(del/hps)

No more pages