Bloomberg Technoz, Jakarta - Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda wilayah Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh menarik perhatian luas media asing. Sejumlah kantor berita global menyoroti parahnya dampak bencana, terutama terkait dugaan kuat adanya peran deforestasi dan pembalakan liar dalam memperburuk krisis kemanusiaan ini.

Kantor berita Associated Press (AP) melaporkan bahwa banjir dan tanah longsor di Sumatra Utara menyeret jutaan meter kubik kayu tebangan. Hal ini memicu kekhawatiran publik bahwa pembalakan liar mungkin berkontribusi terhadap bencana.

AP menyoroti daerah hutan lebat Batang Toru telah berubah menjadi lahan kosong yang dipenuhi batang kayu patah dan rumah-rumah hancur, dengan jalanan yang lenyap digantikan oleh sungai lumpur.

"Ini bukan hanya bencana alam, ini adalah krisis buatan manusia," kata Rianda Purba dari Indonesian Environmental Forum (Walhi), yang dikutip AP.

Reuters memberitakan kisah Reliwati Siregar, seorang warga Indonesia di Sumatra, yang marah menunjuk pada deforestasi di sekitar rumahnya. Tanah longsor dan banjir yang disebabkan oleh badai tropis menewaskan lebih dari 700 orang, menjadikannya bencana paling mematikan di Indonesia sejak tsunami dahsyat tahun 2004.