Logo Bloomberg Technoz

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, sebagian besar realisasi penerimaan pajak sampai Oktober 2025 mengalami penurunan, dengan persentase penyusutan terbesar terjadi pada Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi dan PPh Pasal 21.

Penerimaan PPh Orang Pribadi dan PPh 21 tercatat sebesar Rp191,66 triliun, atau merosot hingga 12,8% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Kemudian, penerimaan PPh Badan yang sebesar Rp237,56 triliun atau merosot 9,6% dibanding penerimaan periode yang sama tahun sebelumnya.

Selanjutnya, penerimaan Pajak Pertambahan Nilai serta Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPN dan PPnBM) tercatat Rp556,61 triliun atau merosot 10,3%.

Penerimaan PPh Final, PPh 22, dan PPh 26 tercatat sebesar Rp275,57 triliun, atau turun tipis 0,1%. Terakhir, penerimaan pajak lainnya sebesar Rp197,61 triliun. Ini merupakan satu-satunya jenis pajak yang mengalami lonjakan penerimaan, yakni mencapai 42,3% dibanding periode yang sama tahun lalu.

"Memang secara neto masih negatif. PPh Orang Pribadi, PPh 21 dia juga negatif, karena di brutonya juga negatif. PPh final, PPh 22, PPh 26 juga negatif," kata Suahasil.

"PPN dan PPnBM ini cukup tinggi. Artinya ini resitusinya cukup tinggi di sini," tambahnya.

(lav)

No more pages