PHE Hadirkan Kompas Lestari, Sampah Jadi Peluang Desa

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kompas Lestari, kelompok pengelola sampah hasil kolaborasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Ogan Komering dengan warga Desa Makartitama, menjadi contoh nyata pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular. Lingkungan desa yang sebelumnya dipenuhi sampah kini mulai bersih, sementara warga belajar memanfaatkan limbah sebagai sumber ekonomi.
Melalui Rumah Pusat Studi Budidaya Maggot, warga mengolah sampah organik menjadi berbagai produk bernilai seperti pupuk cair, pupuk kasgot, tepung dan pellet maggot, serta enzim penggemuk ternak. Bahkan cangkang maggot diubah menjadi pelet biomassa ramah lingkungan. Inovasi ini tidak hanya memberi manfaat langsung, tetapi juga disiapkan agar mudah direplikasi di desa lain, termasuk dengan modul edukasi lingkungan untuk sekolah.
Perubahan ini mendorong peningkatan ekonomi dan sosial masyarakat. Lebih dari 30 warga terlibat aktif, pendapatan meningkat 20–30 persen, dan kelompok perempuan serta pemuda berperan penting dalam pengembangan produk. Sampah organik berkurang hingga 70 persen, kesadaran lingkungan meningkat, serta pemanfaatan pelet biomassa membantu menurunkan ketergantungan bahan bakar fosil dan emisi karbon. Kepala Desa Makartitama, Muhibat, menilai inisiatif ini membuka peluang penghidupan baru bagi warga.
“Selain memberi manfaat, Kompas Lestari juga menginspirasi desa-desa lain untuk melakukan hal serupa,” ujarnya.
Karyanto menyatakan bahwa keberhasilan Kompas Lestari mencerminkan komitmen PHE Ogan Komering dalam menerapkan prinsip Creating Shared Value (CSV) sekaligus mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, termasuk pekerjaan layak, pembangunan desa berkelanjutan, konsumsi bertanggung jawab, dan aksi iklim. Ia menekankan bahwa pendekatan partisipatif dan inovatif terbukti mampu menghadirkan manfaat ekonomi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
































