Kebijakan pemerintah tetap menjadi faktor tak terduga bagi prospek China, kata Kong, yang memimpin unit Hengli di Singapura, sebuah perusahaan penyulingan swasta.
Pasar menanti gelaran Two Sessions, rapat tahunan Kongres Rakyat Nasional dan Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China, untuk melihat apakah akan ada stimulus tambahan, ujarnya.
Setiap langkah pemerintah untuk menaikkan kuota ekspor bahan bakar bagi kilang dapat meningkatkan permintaan, tambah Kong.
Pembelian China untuk cadangan minyak strategisnya juga berpotensi mengangkat impor, namun dengan tingkat persediaan yang sudah tinggi, masih belum jelas seberapa agresif Beijing akan melanjutkan pembelian tersebut, katanya.
“Urgensinya tidak ada, tetapi kapasitas dan kemampuannya ada,” ujar Kong.
“Artinya, setiap pembangunan cadangan minyak strategis ke depan akan lebih banyak dipicu oleh kebijakan.”
(bbn)































