Logo Bloomberg Technoz

Secara terperinci, kerugian kerusakan masing-masing per rumah ditaksir mencapai sebesar Rp30 juta. kemudian, kerugian pembangunan jembatan untuk biaya pembangunan kembali mencapai Rp1 miliar.

Lalu, kerugian pendapatan keluarga sesuai dengan pendapatan rerata harian masing-masing provinsi dikali dengan total selam 20 hari kerja, kerugian lahan sawah kehilangan Rp6.500/kg dengan asumsi per hektare (ha) menghasilkan 7 ton.

Proses perbaikan jalan kembali yang per 1.000 meter kemudian ditaksir mencapai Rp100 juta. Dampak kepada provinsi lainnya adalah pada arus barang konsumsi maupun kebutuhan industri yang juga melemah. Apalagi, Sumatra Utara merupakan salah satu simpul industri nasional di pulau itu.

"Secara nasional, terjadi dampak penurunan Produk Domestik Bruto [PDB] mencapai Rp68,67 triliun atau setara dengan 0,29%," tulis riset tersebut.

Dalam kesempatan lain, pemerintah sebelumnya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sepanjang Oktober, November, dan Desember tahun ini akan berada di kisaran 5,6%-5,7%.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, proyeksi tersebut dilakukan lantaran pemerintah telah memberikan sejumlah tambahan stimulus ekonomi menjelang akhir tahun, salah satunya lewat bantuan langsung tunai (BLT).

Selain itu, pemerintah juga memberikan diskon tiket transportasi laut, udara, dan darat selama liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/26, yang diharapkan mampu meningkatkan daya beli masyarakat.

"Jadi, untuk triwulan keempat pertumbuhan ekonomi kita akan tumbuh 5,6%-5,7%. Saya akan pastikan itu terjadi," ujar Purbaya dalam pidatonya dalam Ecoverse Bloomberg Technoz di Jakarta, Kamis (20/11/2025) lalu.

Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya melaporkan kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III mencapai 5,04%. Meski lebih rendah dari kuartal sebelumnya, angka itu masih berada di atas 5%.

Dari total itu, pulau Sumatera turut menyumbang kontribusi PDB nasional dengan andil sebesar 22,42%, sekaligus menempati posisi kedua setelah pulau Jawa yang masih jadi kontributor utama sebesar 56,68% dari total PDB.

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, ekonomi juga ditargetkan tumbuh sebesar 5,2% yoy.

(lav)

No more pages