Nama Kevin Bassett, Direktur Dewan Ekonomi Nasional, digadang-gadang jadi calon kuat The Fed-1. Saat ini pasar menilai peluangnya mencapai 80%.
“Hassett dikenal dengan proyeksi ekonomi yang tegas. Berbeda dengan Powell dan anggota Komite Pengambil Kebijakan (Federal Open Market Committee/FOMC) lainnya yang cenderung hati-hati dan bergantung kepada data yang ada (data dependent),” sebut Anna Wong, Ekonom Bloomberg Intelligence.
Sebagai orang dekat Trump. Wong menilai Hassett akan lebih dovish dan optimistis. Ini bisa membuat agenda Trump, yaitu kebijakan moneter longgar dengan suku bunga rendah, lebih mungkin terwujud.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan terasa lebih menguntungkan saat suku bunga turun.
Analisis Teknikal
Jadi bagaimana prediksi harga emas untuk hari ini, Selasa (2/12/2025)? Apakah akan ada kenaikan tiga hari beruntun?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas mantap di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 63. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Namun investor perlu waspada, karena indikator Stochastic RSI sudah berada di 90. Di atas 80, yang berarti tergolong jenuh beli (overbought).
Untuk perdagangan hari ini, harga emas berisiko terpangkas. Namun koreksi harga emas rasanya tidak akan terlalu signifikan.
Cermati pivot point di US$ 4.224/troy ons. Dari sini, harga emas berisiko menguji support US$ 4.214/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 5.
Support lanjutan ada di MA-10 yaitu US$ 4.165/troy ons. Target paling pesimistis atau support terjauh ada di US$ 4.144/troy ons.
Namun apabila harga emas masih bisa naik, maka target resisten terdekat adalah US$ 4.234/troy ons. Jika tertembus, maka target selanjutnya ada di rentang US$ 4.238-4.278/troy ons.
Target paling optimistis atau resisten terjauh adalah US$ 4.393/troy ons.
(aji)





























