Stabilnya Inflasi November 2025 Tunjukkan Harga Tetap Terkendali
Redaksi
01 December 2025 12:15

Bloomberg Technoz, Jakarta - Inflasi Indonesia pada November 2025 mencerminkan kondisi harga yang tetap terjaga di tengah dinamika global dan memasuki akhir tahun.
Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi bulanan mencapai 0,17 persen, inflasi tahunan berada di level 2,72 persen, dan inflasi tahun kalender tercatat 2,27 persen. Angka tersebut menandakan bahwa tekanan harga masih berada pada batas aman dan sesuai target pengendalian inflasi nasional.
BPS menegaskan bahwa perkembangan harga pada berbagai kelompok barang dan jasa hingga akhir tahun berlangsung cukup stabil. Kondisi ini menjadi sinyal penting bagi dunia usaha dan masyarakat, terutama di periode ketika konsumsi domestik biasanya meningkat.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan bahwa kelompok pengeluaran yang memberikan kontribusi inflasi bulanan terbesar adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya yang mencatat inflasi 1,21 persen dan menyumbang andil 0,09 persen. Ia menyebut, “Komoditas yang dominan mendorong inflasi kelompok ini adalah emas perhiasan yang memberikan andil inflasi sebesar 0,08 persen.”
Kenaikan harga emas perhiasan tersebut tidak terlepas dari tren harga global yang terus menguat sepanjang tahun. Pergerakan harga internasional itu kemudian memberi dampak langsung pada pasar emas domestik, sehingga membuat harga emas perhiasan menjadi salah satu pendorong inflasi pada bulan ini.
Di sisi lain, sejumlah komoditas pangan strategis justru memberikan angin segar bagi pengendalian harga dengan mencatatkan deflasi. Penurunan harga pada daging ayam ras, beras, dan cabai merah menjadi penahan laju inflasi. Beberapa komoditas lain seperti telur ayam dan kentang juga mengalami penurunan harga, meskipun kontribusinya relatif kecil terhadap indeks umum.
Meski beberapa komoditas mencatatkan penurunan harga, komponen inflasi inti tetap menjadi penyumbang terbesar pada struktur inflasi bulan November. Kelompok harga ini mencerminkan pergerakan fundamental yang lebih stabil pada perekonomian. Sementara itu, komponen harga yang diatur pemerintah turut mengalami kenaikan, terutama pada tarif angkutan udara yang mengalami penyesuaian seiring meningkatnya permintaan dan kondisi operasional maskapai.
Peta Inflasi Daerah dan Dinamika Harga Komoditas Utama
Dari sisi spasial, BPS mencatat bahwa 28 provinsi mengalami inflasi bulanan, sementara 10 provinsi mencatat deflasi. Papua menjadi provinsi dengan inflasi tertinggi yaitu 1,69 persen. Wilayah ini kerap mencatat pergerakan harga yang lebih volatil karena distribusi barang yang bergantung pada moda transportasi jarak jauh.
Sebaliknya, Aceh mencatat deflasi terdalam sebesar 0,67 persen. Penurunan harga sejumlah komoditas pangan serta stabilnya permintaan di wilayah tersebut menjadi faktor penahan tekanan harga.
Perkembangan harga beras sebagai salah satu komoditas pangan paling strategis juga menjadi sorotan penting. BPS mencatat adanya penurunan rata-rata harga beras di seluruh rantai pasok, baik di tingkat penggilingan, grosir maupun eceran. Masing-masing turun 0,88 persen, 0,93 persen, dan 0,59 persen secara bulanan. Pola penurunan beras ini melanjutkan tren dua bulan sebelumnya, menandakan stabilnya suplai dan efektivitas distribusi.
Kondisi ini memberi dampak positif pada daya beli masyarakat, mengingat beras merupakan komoditas dengan porsi besar dalam konsumsi rumah tangga. Penurunan harga beras selama tiga bulan berturut-turut menjadi indikasi bahwa pasokan cukup memadai, dibantu panen di beberapa wilayah dan operasi pasar yang dijalankan oleh pemerintah.
Secara keseluruhan, laju inflasi November 2025 menunjukkan bahwa tekanan harga masih terkendali di tengah beragam faktor global dan domestik. Penguatan harga emas dunia menjadi faktor pendorong utama, sementara penurunan harga pangan strategis berhasil menjaga kestabilan indeks.
Memasuki akhir tahun, pemerintah bersama otoritas terkait perlu tetap mewaspadai potensi kenaikan permintaan musiman dan gejolak harga global. Namun, tren positif pada sejumlah komoditas pangan serta terkendalinya inflasi inti memberi optimisme bahwa inflasi hingga tutup tahun 2025 akan tetap berada pada jalur yang aman.
Dengan kebijakan pengendalian yang konsisten, sinergi pemerintah pusat dan daerah, serta stabilnya pasokan komoditas utama, inflasi Indonesia masih berada dalam level yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan menjaga daya beli masyarakat.


































