Logo Bloomberg Technoz

Sebagaimana diketahui, pada Senin (1/12/2025), S&P Global melaporkan aktivitas manufaktur Indonesia yang diukur dengan Purchasing Managers’ Index (PMI) berada di 53,3 untuk periode November. Lebih tinggi dibandingkan Oktober yang sebesar 51,2.

PMI di atas 50 menandakan aktivitas yang berada di fase ekspansi, bukan kontraksi. Kini aktivitas manufaktur Tanah Air genap menghuni zona ekspansi selama empat bulan beruntun.

Skor PMI di 53,3 juga menjadi yang tertinggi sejak Februari. Artinya, ekspansi manufaktur Ibu Pertiwi menjadi yang tertinggi selama sembilan bulan ke belakang. Usamah Bhatti, Ekonom S&P Global Market Intelligence, menyatakan data November memberi gambaran mengenai sehatnya sektor manufaktur Nusantara. Ekonomi domestik masih menjadi kunci utama.

"Dunia usaha mencatat bahwa tekanan harga meningkat pada ujung 2025. Inflasi biaya produksi mengalami kenaikan tertinggi dalam sembilan bulan. Kenaikan ini sebagian diserahkan (passed through) kepada klien," tulis Bhatti dalam laporannya.

(ain)

No more pages