Dominasi China dalam rantai pasok energi bersih telah memicu berbagai bentuk pembatasan dari AS.
Langkah tersebut mencakup tarif langsung terhadap panel surya dan baterai asal China, serta pembatasan insentif pajak bagi perusahaan China yang melakukan investasi manufaktur peralatan energi terbarukan di AS.
Perseroan tidak merinci lokasi ketiga pabrik yang kepemilikannya akan dialihkan. Namun, CSI menyebut fasilitas tersebut mencakup pabrik sistem penyimpanan energi berkapasitas 3 gigawatt-hour, pabrik baterai 2,9 gigawatt, dan operasi pemotongan wafer surya berkapasitas 8 gigawatt.
Nilai gabungan ketiga fasilitas itu mencapai 469 juta yuan atau sekitar US$66 juta dan sebagian besar memasok pasar AS, menurut perusahaan.
Aset tersebut akan dimanfaatkan untuk membentuk dua usaha patungan yang berfokus pada tenaga surya dan penyimpanan energi di AS. Canadian Solar akan memegang 75,1% saham dalam JV tersebut, sementara CSI memiliki 24,9% sisanya.
CSI mengatakan langkah ini bertujuan “menyesuaikan diri dengan perubahan regulasi pasar AS, memastikan kelancaran operasional, mengurangi risiko bisnis, dan menjaga partisipasi jangka panjang di pasar AS.”
Langkah tersebut akan memungkinkan CSI “tetap memenuhi potensi ketentuan AS terkait entitas asing yang menjadi perhatian” untuk ekspor sistem tenaga surya dan penyimpanan energi ke AS, kata Dennis Ip, analis Daiwa Capital Markets, dalam sebuah catatan.
(bbn)
































