Logo Bloomberg Technoz

RI Darurat Bencana, Ancaman Gagal Panen Meningkat di Akhir 2025

Sultan Ibnu Affan
01 December 2025 13:01

Warga memiih beras yang dijual di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat (25/7/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Warga memiih beras yang dijual di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat (25/7/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) memberi wanti-wanti bahwa risiko gagal panen alias puso bisa meningkat pada penghujung 2025. Penyebabnya adalah cuaca yang kurang bersahabat dan bencana alam di berbagai wilayah.

"Risiko ini (gagal panen) berpeluang meningkat menjelang akhir 2025, termasuk November dan Desember," tegas Pudji Ismartini, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (1/12/2025).

Penyebab kenaikan risiko puso, lanjut Pudji, adalah cuaca ekstrem yang kemudian menimbulkan bencana alam. Ini sudah terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan berbagai daerah lainnya.


"Ini juga berdampak pada lahan pertanian, khususnya sawah dan padi," ujar Pudji.

Meski begitu, harga beras pada November masih terkendali. Bahkan beras mencatat deflasi 0,59% secara bulanan (month-to-month/mtm).