Logo Bloomberg Technoz

BNPB Soal Data Korban Banjir Sumut: 217 Meninggal, 209 Hilang

Dovana Hasiana
01 December 2025 05:50

Banjir Bandang di Tapanuli Utara dan Tapanuli Tengah, Sumatra Utara. (Dok BNPB)
Banjir Bandang di Tapanuli Utara dan Tapanuli Tengah, Sumatra Utara. (Dok BNPB)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus melakukan rekapitulasi data korban bersamaan dengan proses evakuasi dan pencarian korban terdampak bencana alam banjir bandang dan tanah longsor di Sumatra Utara (Sumut). Hingga berita ditulis, data terakhir yang dirilis BNPB tercatat terdapat 217 orang meninggal dunia, dan sekitar 209 orang berstatus menghilang.

"Korban jiwa bertambah lagi karena operasi pencarian pertolongan oleh satgas gabungan sudah mulai berhasil menemukan yang sebelumnya dinyatakan hilang. Untuk yang masih hilang ini juga bertambah lagi karena ada laporan-laporan baru dari masyarakat terdampak," kata Kepala BNPB Letnan Jenderal Suharyanto dikutip, Senin (1/12/2025).

Menurut dia, seluruh data ini berasal dari penanganan korban yang berada di Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Humbang Hansundutan, dan Kota Sibolga. Dia mengklaim, operasi pencarian korban oleh satgas gabungan pada wilayah Tapanuli Selatan paling banyak menemukan hasil.


Data peningkatan juga terjadi pada jumlah korban yang harus mengungsi dari tempat tinggal. Menurut Suharyanto, beberapa masyarakat awalnya masih memilih bertahan di rumah masing-masing atau mengungsi ke tempat kerabat atau lainnya. Namun, jelang satu pekan dampak bencana, para korban mulai mendatangi tempat-tempat pengungsian untuk mendapatkan pasokan logistik dan kebutuhan dasar yang lebih baik.

Dia mencatat ada 3.600 pengungsi di Tapanuli Utara, 1.659 pengungsi di Tapanuli Tengah, 4.661 pengungsi di Tapanuli Selatan, 4.456 pengungsi di Kota Sibolga, 2.200 pengungsi di Humbang Hasundutan, dan 1.378 pengungsi di Mandailing Natal.