Logo Bloomberg Technoz

RMKE Raih Valuasi Premium, Dinilai Wajar oleh Sinarmas Sekuritas


(Dok. RMKE)
(Dok. RMKE)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Tim Riset Sinarmas Sekuritas resmi merilis laporan initiation coverage terhadap PT RMK Energy Tbk (RMKE) dengan rekomendasi BUY. Dalam laporan berjudul "Seamless Coal Flows, Explosive Earnings", Sinarmas Sekuritas menetapkan target harga 12 bulan sebesar Rp6.700 per saham, yang mencerminkan potensi kenaikan hingga 100% dari harga pasar saat ini. Laporan tersebut menyoroti keunggulan RMKE sebagai penyedia logistik batubara terintegrasi di Sumatera Selatan dengan peluang pertumbuhan volume signifikan hingga 2030.

Laporan tersebut memaparkan sejumlah poin utama:

1. Integrasi Logistik yang Efisien
RMKE dinilai memiliki keunggulan kompetitif melalui integrasi infrastruktur hauling road, stasiun muat Gunung Megang, dan stasiun bongkar Simpang yang terhubung dengan jalur kereta api PT KAI. Sinarmas Sekuritas memperkirakan keselarasan kapasitas pelabuhan dan jaringan kereta ini akan mendorong peningkatan volume jasa batu bara dari 8 juta ton pada 2025 menjadi 35 juta ton pada 2032.

2. Pertumbuhan Pendapatan Logistik yang Kuat
Dengan mekanisme pendapatan ganda dari layanan muat dan bongkar, pendapatan RMKE diproyeksikan tumbuh dengan CAGR 30% hingga mendekati Rp6,5 triliun pada 2030.

3. Transformasi Profitabilitas
Peralihan fokus pendapatan ke jasa logistik dengan margin kotor sekitar 40% diperkirakan akan menyumbang 90% dari total laba kotor perusahaan. Laba bersih RMKE diproyeksikan tumbuh dengan CAGR 45%, dari Rp200 miliar pada 2025 menjadi Rp1,5 triliun pada 2030.

Terkait valuasi, Isfhan Helmy menjelaskan bahwa kinerja fundamental RMKE dianggap pantas memperoleh valuasi premium dibandingkan perusahaan sejenis di tingkat global. Ia menilai rasio PE 27x masih masuk akal karena profitabilitas RMKE lebih unggul, dengan margin bersih yang diperkirakan mendekati 20% pada 2026—jauh di atas Aurizon yang hanya berada di kisaran belasan.

“Kami memandang rasio PE 27x sebagai angka yang rasional untuk RMKE. Meskipun angka ini sedikit di atas valuasi rekan global seperti Aurizon, operator kereta barang terbesar di Australia yang diperdagangkan di kisaran PE 20x, premium ini sangat wajar mengingat profitabilitas RMKE yang superior. Kami mengestimasi margin bersih RMKE akan mendekati 20% pada 2026, jauh di atas Aurizon yang berada di level belasan,” ujar Isfhan.

Ia menjelaskan bahwa proyeksi pertumbuhan RMKE menjadi dasar utama penetapan target harga tersebut. Ia menyebut bahwa target Rp6.700 didukung oleh estimasi lonjakan laba dengan CAGR 45% pada 2025–2030, yang menurutnya akan ditopang oleh ekspansi kapasitas logistik dan meningkatnya volume bongkar muat di pelabuhan RMKE.

“Target harga Rp6.700 ini juga didasari oleh lintasan pertumbuhan laba yang eksplosif, di mana kami memproyeksikan pertumbuhan laba tahunan majemuk (CAGR) sebesar 45% sepanjang periode 2025–2030. Pertumbuhan ini didorong oleh ekspansi kapasitas logistik yang strategis dan peningkatan volume bongkar muat melalui pelabuhan milik RMKE,” tambahnya.

Isfhan menyampaikan bahwa jalan hauling yang mulai beroperasi tahun ini menjadi katalis penting bagi peningkatan volume RMKE. Ia menjelaskan bahwa stasiun muat Gunung Megang—yang berlokasi dekat 19 produsen batubara—serta jalur hauling 30–50 km menuju tambang menjadi penopang kapasitas muat 5 juta ton per tahun.

“Hanya satu tahun setelah pencatatan saham pada 2021, RMKE telah mengoperasikan stasiun muat Gunung Megang yang posisinya sangat strategis, berdekatan dengan 19 produsen batubara yang memiliki total cadangan hampir 7 miliar ton. RMKE telah mengembangkan jalur hauling khusus batubara dengan jarak rata-rata 30–50 km menuju tambang-tambang ini, yang menjadi penopang utama bagi kapasitas muat stasiun yang saat ini sebesar 5 juta ton per tahun,” tutupnya.

Dengan prospek pertumbuhan eksplosif dan integrasi logistik yang solid, Sinarmas Sekuritas menilai RMKE berada pada posisi strategis untuk mencatat kinerja keuangan yang kuat dalam beberapa tahun ke depan.