Logo Bloomberg Technoz

IHSG Berpeluang Menguat ke 8.650 Saat Dovish The Fed

Artha Adventy
27 November 2025 08:36

Karyawan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (26/11/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (26/11/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan tren positif pada perdagangan Kamis (27/11/2025), setelah ditutup menguat 0,94% ke level 8.602 pada Rabu (26/11/2025). Meski sempat berada di zona negatif pada awal sesi, indeks berhasil berbalik arah ditopang meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada Desember mendatang.

Sentimen tersebut ikut menopang sebagian besar sektor, dengan energi mencatat kenaikan terbesar. Sebaliknya, sektor transportasi menjadi pemberat setelah mengalami koreksi terdalam. Di sisi nilai tukar, rupiah ditutup di posisi Rp16.655 per dolar AS.

Riset Phintraco Sekuritas menjelaskan dari regional, mayoritas indeks Asia turut berakhir di teritori positif. Pernyataan Presiden Taiwan mengenai alokasi anggaran pertahanan tambahan sebesar NT$1,25 triliun (US$40 miliar), sebagai respons atas percepatan persiapan militer oleh Tiongkok, memicu kekhawatiran potensi meningkatnya tensi geopolitik di Asia.


Ketegangan ini juga diperparah perselisihan diplomatik antara Tiongkok dan Jepang terkait isu Taiwan. Dari Jerman, pelaku pasar menantikan rilis data GfK Consumer Confidence untuk Desember, yang diperkirakan membaik ke level -22 dari -24,1 pada bulan sebelumnya.

Secara teknikal, IHSG bertahan di atas MA5 dan MA20 serta berhasil mengukuhkan posisi di atas level psikologis 8.600. Indikator MACD juga menunjukkan pelebaran positive slope, mengindikasikan momentum penguatan masih terbuka. Dengan demikian, IHSG berpeluang melanjutkan kenaikan untuk menguji resistance 8.650 pada perdagangan hari ini.