Logo Bloomberg Technoz

Dengan begitu, dia menegaskan TNI akan melakukan operasi militer selain perang (OMSP) yakni melakukan pengamanan pada fasilitas milik Pertamina tersebut.

Sjafrie mengungkapkan bahwa pengerahan pasukan TNI untuk menjaga kilang minyak dan terminal BBM milik Pertamina akan dimulai pada Desember 2025.

“Tugas-tugas pengamanan instalasi strategis, khususnya yang dimiliki oleh Pertamina, Ini juga bagian dari OMSP, dan ada di dalam revisi, Undang-undang TNI yang 14 Pasal itu. Kita akan laksanakan ini terhitung mulai Desember,” kata Sjafrie di Kompleks Parlemen, kemarin.

“Dengan menugaskan pasukan-pasukan Dari TNI Angkatan Darat, Dan juga akan dipantau oleh Badan Intelijen Strategis, untuk bisa mengetahui, Hal-hal yang mungkin, perlu kita ketahui sebagai suatu ancaman yang potensial, yang mungkin muncul, sehingga kita bisa mengantisipasi, pengamanan secara fisik,” lanjut dia.

Sebagai informasi, anak usaha Pertamina, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mengoperasikan 6 kilang dengan kapasitas pengolahan mencapai 1 juta barel per hari.

Sejumlah kilang itu termasuk refinery unit (RU) II Dumai dengan kapasitas 170 MBPOD, RU III Plaju berkapasitas 126 MBPOD, RU IV Cilacap berkapasitas 348 MBPOD, RU V Balikpapan berkapasitas 360 MBPOD, RU VI Balongan berkapasitas 150 MBPOD, dan RU VII Kasim berkapasitas 10 MBPOD.

Di sisi lain, PT Pertamina Patra Niaga (PPN) saat ini mengoperasikan 231 terminal migas, antara lain; 125 terminal BBM, 32 terminal gas minyak cair atau liquified petroleum gas (LPG), dan 74 depot pengisian pesawat udara (DPPU).

(azr/wdh)

No more pages