“Jadi empat kota ini adalah empat tender yang terpisah. Dari 24 ini, bersama konsorsium mereka, termasuk bisa pemain swasta, bisa BUMN, akan punya pilihan sendiri untuk di kota mana yang mereka pilih,” terangnya.
“Kalau mereka mau melakukan mensubmit bid untuk keempat kotanya, atau nanti lebih kan akan terus tambah, itu ya terserah mereka saja. Namun, kita akan melakukan pemilihan tempat untuk masing-masing kota.”
Bagaimanapun, Stefanus mengaku tidak bisa mengungkapkan pemenang proyek PLTSa secara detail, tetapi memastikan prosesnya akan dirampungkan segera setelah lelang selesai.
“Kita akan coba cepat dan setelah itu kita akan langsung untuk menyiapkan groundbreaking dan pembangunan dari itu,” ujarnya seraya menerangkan rata-rata potensi investasi untk PLTSa di empat kota tersebut mencapai Rp2,5—Rp3 triliun per kota.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Presiden Prabowo Subianto menargetkan proyek PLTSa dapat dibangun di 33 provinsi pada 2029.
Pada putaran awal, Prabowo menargetkan konstruksi 7 PLTSa bisa dikejar pada tahun depan.
“Ditargetkan oleh Bapak Presiden pada 2029 PLTSa ini seluruhnya di 33 provinsi se-Indonesia,” katanya.
Airlangga menambahkan 7 proyek PLTSa belakangan ditargetkan bisa mulai kontruksi pada 2026 untuk mengurangi tumpukan sampah di sejumlah kota besar.
“Ini sangat penting di berbagai daerah agar Indonesia bisa mendorong sektor pariwisata, dan ini mendorong kota-kota yang bersih,” tuturnya.
(wdh)































