Dia menjelaskan Perpres mengenai percepatan pembangunan 100 gudang baru untuk Bulog ditarget rampung akhir tahun ini. Hal ini agar pembangunan gudang bisa dimulai awal tahun 2026.
“Diharapkan ya akhir tahun ini selesai [Perpres] supaya di awal tahun sudah bisa kerja (dibangun). Karena diharapkan di Maret itu gudang sudah jadi dan sudah masuk nanti pada saat panen raya tahun 2026. Itu kan panen raya bulan Maret, April, Mei itu,” ucap Rizal.
Nantinya daerah yang menjadi prioritas awal untuk pembangunan 100 gudang Bulog adalah daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Menurutnya, hingga saat ini masih banyak daerah 3T yang belum memiliki gudang Bulog.
“Daerah jauh itu kasihan. Kayak saudara-saudara kita yang di Miangas, [Sulawesi Utara], di Pulau Rote dan sebagainya itu kan jauh, enggak ada gudang itu. Kalo lagi musim pasang, musim barat kayak gini kan. Enggak ada kapal, masa dia mau puasa kan? Enggak mungkin,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan Perum Bulog akan membangun 100 unit gudang untuk menyimpan beras dalam negeri mulai Januari 2026.
Dia mengatakan, pembangunan gudang Bulog itu akan dilengkapi dengan penggilingan dan menggunakan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Bulog akan membangun gudang, nilainya Rp5 triliun [dari APBN], dan gudangnya 100 lengkap penggilingan 100 unit, 2026 Januari kita start [membangun gudang Bulog]. Kita percepat,” kata Amran dalam konferensi pers di Kantor Kementan, Jumat (7/11/2025).
Ke depan, Amran yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) itu menargetkan 100 gudang itu akan mulai beroperasi pada semester II-2026.
(ain)
































