Logo Bloomberg Technoz

Komdigi Tanggapi Laporan Soal Minimnya Jumlah Startup AI di RI

Merinda Faradianti
14 November 2025 21:30

Ilustrasi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). (Bloomberg)
Ilustrasi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menanggapi laporan Google, Temasek, dan Bain & Company yang termuat dalam e-Conomy SEA 2025.

Dalam laporan itu, Indonesia berada pada urutan pertama negara di kawasan Asia Tenggara dengan adopsi teknologi kecerdesan buatan (AI) tertinggi. Hanya saja, adopsi itu tak beriringan dengan jumlah startup AI di Tanah Air yang tergolong rendah.

Direktur Jenderal Ekosistem Digital, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Edwin Hidayat Abdullah mengatakan rendahnya jumlah startup AI di Indonesia disebabkan karena konektivitas yang belum merata.


Connectivity hanya bagus di perkotaan, cuma secara rata-rata kecepatan ada yang bagus, ada yang belum bagus," kata Edwin di Jakarta, Jumat (14/11/2025).

“Nomor dua apa? Computing. Artinya sudah tersedia tempat-tempat seperti GPU atau data center, di mana bisa melakukan computing,” kata Edwin.