Swati Gupta dan Sudhi Ranjan Sen - Bloomberg News

Bloomberg, Pemerintah India menyatakan ledakan mematikan yang terjadi di New Delhi pada Senin (10/11) sebagai “insiden teroris”, dengan penyelidikan kini berfokus pada kelompok lokal yang diduga merencanakan serangan tersebut.

Menurut sejumlah pejabat yang mengetahui perkara ini, investigasi mengungkap adanya rencana teror yang disusun di pinggiran kota New Delhi dan melibatkan sejumlah tenaga medis. Mereka meminta agar identitasnya tidak disebutkan karena informasi tersebut belum dipublikasikan. Ledakan di sebuah mobil yang tengah melaju itu menewaskan sedikitnya delapan orang dan melukai banyak lainnya di dekat Benteng Merah, situs bersejarah di New Delhi.

“Menteri Kabinet memerintahkan agar penyelidikan terhadap insiden ini dilakukan dengan sangat cepat dan profesional, sehingga para pelaku, kaki tangan, serta pihak yang mendukung mereka dapat diidentifikasi dan segera diadili,” kata Menteri Informasi India Ashwini Vaishnaw pada Rabu (12/11) setelah rapat kabinet.

Keterlibatan kelompok teror dalam negeri menambah tantangan bagi Perdana Menteri Narendra Modi dalam merumuskan respons terhadap insiden tersebut. Pemerintah India telah menerapkan kebijakan untuk memperlakukan setiap serangan teror sebagai tindakan perang terhadap negara sejak insiden penembakan di Kashmir pada April lalu yang menewaskan 26 orang. Saat itu, India menuduh Pakistan sebagai dalang serangan, yang memicu bentrokan selama empat hari dan hampir menyeret kedua negara bersenjata nuklir itu ke ambang perang besar pada Mei. Pakistan membantah tuduhan tersebut.