Hingga kini, India belum menyalahkan Pakistan atas ledakan di New Delhi.
Menurut pejabat yang terlibat dalam penyelidikan, pengemudi mobil yang diduga meledakkan bom terekam dalam beberapa kamera di area padat penduduk sebelum ledakan terjadi. Salah satu tersangka disebut-sebut telah mengatakan kepada penyidik bahwa mereka berkomunikasi dengan pihak di Pakistan yang memiliki kaitan dengan kelompok teroris yang telah ditetapkan sebagai organisasi terlarang oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Juru bicara Kepolisian Delhi belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar terkait perkembangan penyelidikan ini.
Sehari setelah ledakan di New Delhi, seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan diri di luar gedung pengadilan di Islamabad, Pakistan, menewaskan setidaknya 12 orang. Pemerintah Pakistan menuduh India berada di balik serangan itu, namun tuduhan tersebut langsung dibantah oleh Kementerian Luar Negeri India.
Pejabat India kerap menuduh Pakistan melindungi militan yang melancarkan serangan di wilayah India. Setelah serangan di Kashmir pada April lalu, Modi menegaskan bahwa respons militer terhadap terorisme kini menjadi “hal yang normal bagi India.” Berdasarkan doktrin baru itu, India tidak membedakan antara pelaku non-negara dan pihak yang mendukung mereka, bahkan jika dukungan itu berasal dari pemerintahan berdaulat. Pernyataan kabinet pada Rabu kembali menegaskan bahwa India tidak akan menoleransi bentuk terorisme apa pun.
Ketegangan antara kedua negara pada Mei lalu berakhir dengan gencatan senjata, yang menurut Presiden AS Donald Trump, berhasil ia negosiasikan. India membantah keterlibatan Trump, sementara Pakistan mengakui dan bahkan berterima kasih kepadanya, serta menominasikannya untuk Hadiah Nobel Perdamaian.
Ledakan minggu ini menjadi serangan terburuk di ibu kota India sejak 2011, ketika sebuah bom yang disembunyikan di dalam koper menewaskan 15 orang di sebuah pengadilan lokal.
Pada Selasa, Modi berjanji akan menghukum para pelaku di balik serangan tersebut. Dalam sebuah acara di Bhutan, ia menegaskan bahwa “mereka yang bertanggung jawab akan dibawa ke pengadilan.”
(bbn)































