Logo Bloomberg Technoz

PERMATA Kuatkan Kemandirian dan Ketahanan Desa Pengabuan


(Dok. PHE)
(Dok. PHE)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Di tengah lahan gambut dan tantangan iklim yang tidak menentu, masyarakat Desa Pengabuan selama ini hidup dalam keterbatasan. Namun, harapan mulai tumbuh lewat Program Pertanian Mandiri untuk Desa Tangguh (PERMATA) yang digagas PT Pertamina EP (PEP) Adera Field bersama Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional 1 Zona 4.

Program ini hadir sebagai solusi atas kondisi mendesak, di mana 35,21% dari 1.366 kepala keluarga hidup dalam kemiskinan dengan pendapatan harian hanya Rp45.000–Rp70.000, dan hampir separuh penduduk berpendidikan dasar.

Melalui pendekatan partisipatif dan Logical Framework Analysis, PERMATA fokus mengembangkan pertanian padi adaptif iklim, seperti varietas Mentik Susu dan Ngaos, serta mengoptimalkan limbah jerami menjadi briket, pupuk organik, dan Mikro Organisme Lokal (MOL). Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga menumbuhkan kemandirian dan kesadaran lingkungan masyarakat desa.


“Tidak semata program CSR, PERMATA kini menjadi Gerakan pemberdayaan yang menyentuh akar persoalan melalui pengetahun, inovasi, dan kelembagaan,” ujar Manager CID PHR Regional 1 Sumatra Iwan Ridwan Faizal.

Diversifikasi produk menjadi pilar penting dalam program ini. Kelompok Wanita Tani Selaras Alam yang dipimpin Herawati mengembangkan budidaya tanaman obat keluarga (TOGA) seperti jahe, temulawak, kunyit, dan kencur. Produk-produk tersebut kini diolah dan dipasarkan dengan legalitas lengkap, mulai dari NIB, PIRT, hingga sertifikasi halal.