Bloomberg Technoz, Jakarta - Popularitas game online di kalangan generasi muda Indonesia membawa dampak dua sisi. Sementara memberikan hiburan dan kepuasan, penelitian terbaru menunjukkan kebiasaan bermain game berlebihan mulai membebani kesehatan fisik mahasiswa, menyoroti risiko yang harus diwaspadai oleh universitas dan orang tua.

Sebuah Jurnal Sosial Humaniora Terapan Universitas Indonesia (UI) bulan Desember 2024 menjabarkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara durasi bermain game dan masalah kesehatan tertentu, khususnya kelelahan, gangguan tidur, dan kurangnya aktivitas fisik.

Kesehatan fisik tergerus durasi bermain

Studi yang dilakukan mahasiswa program vokasi UI menyatakan terdapat konsekuensi negatif yang cukup besar dari kebiasaan gaming, meski 94% dari 50 responden yang disurvei menyatakan bahwa mereka merasa mampu mengendalikan waktu bermain mereka.

• Kelelahan fisik: 76% responden (38 individu) setuju bahwa bermain game online dalam waktu lama menyebabkan kelelahan fisik.
• Gangguan tidur: 56% responden (28 individu) mengakui bahwa bermain game online dapat mengganggu pola tidur.
• Kebiasaan makan buruk: 30% responden (15 individu) setuju bahwa game online mengganggu kebiasaan makan dan mendorong pilihan makanan yang tidak sehat.
• Masalah pada tulang dan mata: 44% responden mengalami sakit punggung, dan 34% khawatir dengan dampak pada penglihatan mereka.
• Aktivitas fisik: 34% responden setuju bahwa bermain game online menyebabkan kemalasan dan penurunan minat pada aktivitas fisik.

"Meskipun game online menawarkan hiburan dan interaksi sosial, dampak negatif pada kesehatan fisik harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak terkait," tulis para peneliti dalam kesimpulan studi mereka.