Untuk Shell, Laode mengatakan BU swasta tersebut telah menghubungi dirinya untuk melakukan pertemuan. Akan tetapi, dia belum mengetahui maksud dan tujuan Shell ingin bertemu dengannya.
Laode juga mengaku tidak mengetahui alasan mengapa Shell tak kunjung menyerap BBM dasaran milik Pertamina, tetapi memastikan saat ini seluruh proses jual–beli dilakukan secara terbuka.
“Saya enggak tahu mau ketemu saya ini dalam rangka apa, saya belum tahu. Pokoknya dia mau ketemu saya aja,” ungkap Laode.
Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga (PPN) mengungkapkan hingga saat ini baru PT Aneka Petroindo Raya (operator SPBU BP-AKR) yang sepakat membeli BBM dasaran, sedangkan BU hilir migas swasta lainnya masih belum sepakat membeli base fuel dari perusahaan pelat merah tersebut.
Pj. Corporate Secretary PPN, Roberth MV Dumatubun menjelaskan operator SPBU swasta lainnya masih belum mengajukan permintaan pembelian base fuel dari Pertamina.
Akan tetapi, Roberth tidak menjelaskan alasan operator SPBU swasta lainnya belum sepakat membeli BBM dari Pertamina. Dia menilai hal tersebut merupakan kewenangan masing-masing BU swasta untuk menjelaskan.
“[Operator SPBU swasta] yang lain belum ada permintaan atau negosiasi. Kenapa belum? Silakan ditanyakan ke pihak BU swasta,” kata Roberth, ketika dihubungi melalui pesan singkat, dikutip Senin (3/11/2025).
Di sisi lain, Roberth menyampaikan PPN dan APR sudah menyepakati proses pembelian BBM secara business to business (B2B) dengan menyerap kargo impor base fuel milik Pertamina.
Roberth menjelaskan PPN melakukan pengadaan base fuel khusus untuk memasok BP-AKR dengan volume impor 100.000 barel BBM dasaran.
“Untuk penyaluran pasokan yang sudah dilayani kepada PT APR sebanyak 100.000 barel [MB] yang akan digunakan untuk SPBU-SPBU BP-AKR”, jelas Roberth.
Sebagai catatan, lima operator SPBU swasta yang terlibat dalam proses negosiasi B2B dengan Pertamina a.l. PT Aneka Petroindo Raya (BP-AKR), PT Vivo Energy Indonesia (Vivo), PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (Mobil), PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA), dan PT Shell Indonesia (Shell).
BP-AKR sendiri saat ini disebut kembali melakukan pembelian 100.000 barel base fuel dari Pertamina, Kementerian ESDM menargetkan BBM yang dibeli BP-AKR akan tiba pada pekan ketiga bulan ini atau November 2025.
(azr/wdh)































