Peringatan tentang valuasi saham yang terlalu tinggi semakin sering terdengar setelah lonjakan tajam sejak titik terendah pada April, yang mendorong harga saham ke level euforia. Optimisme yang memuncak membuat banyak pelaku pasar lebih fokus mengejar keuntungan ketimbang mencermati potensi risiko valuasi yang mahal.
Kombinasi antara reli besar dan penyempitan kepemimpinan pasar — di mana hanya segelintir saham unggulan yang mendorong kenaikan — meningkatkan kekhawatiran tentang kerentanan pasar.
“Kinerja keuangan perusahaan memang kuat, tetapi yang menjadi tantangan adalah valuasinya,” kata Mike Gitlin, CEO Capital Group, dalam forum keuangan yang digelar Otoritas Moneter Hong Kong pada Selasa.
Terkait valuasi saham, Gitlin menilai sebagian besar pelaku pasar sepakat bahwa harga saat ini berada di antara “wajar dan penuh,” bukan di antara “murah dan wajar.”
Pandangan serupa disampaikan oleh Ted Pick (CEO Morgan Stanley) dan David Solomon (CEO Goldman Sachs), yang menilai bahwa koreksi adalah bagian normal dari siklus pasar.
“Kekhawatiran atas valuasi yang terlalu tinggi bukan hal baru, terutama di tengah kondisi pasar saat ini, ketika harga saham di level tertinggi justru menjadi hal biasa,” tulis analis Ian Lyngen, Vail Hartman, dan Delaney Choi dari BMO Capital Markets.
Para analis BMO juga menyebut bahwa mereka “sepakat” dengan pandangan bahwa aset berisiko mungkin akan diuntungkan dari fase konsolidasi setelah periode kenaikan yang panjang.
“Salah satu kekhawatiran utama adalah kepemimpinan pasar kini terlalu sempit, di mana hanya segelintir saham teknologi raksasa yang menopang kenaikan, membuat pasar rentan jika narasi AI terguncang,” ujar Fawad Razaqzada dari Forex.com.
Namun, waktu dan bentuk koreksi pasar tidak pernah bisa diprediksi. Menurut Chris Low dari FHN Financial, masih belum jelas apakah penurunan kali ini hanya menjadi peluang untuk “buy the dip” atau awal dari tren yang lebih dalam.
“Kami tetap berpendapat bahwa peluang terbaik masih ada pada strategi membeli ketika pasar terkoreksi dan menemukan dukungan yang terkonfirmasi, setelah enam bulan siklus bullish ini,” kata Craig Johnson dari Piper Sandler.
(bbn)






























