Logo Bloomberg Technoz

Bursa Asia Bersiap Melemah Usai Wall Street Alami Koreksi

News
05 November 2025 06:40

Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)
Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)

Rob Verdonck - Bloomberg News

Bloomberg, Bursa saham Asia diperkirakan bergerak di bawah tekanan pada Rabu (5/11), setelah sentimen kehati-hatian melanda Wall Street dan menekan saham teknologi serta aset kripto, sementara obligasi dan dolar AS menguat.

Kontrak berjangka mengindikasikan penurunan di Tokyo dan sedikit kenaikan di Sydney, sementara Hong Kong diperkirakan bergerak datar. Hal ini menyusul penurunan indeks S&P 500 sebesar 1,2%, di tengah peringatan dari para eksekutif Wall Street agar investor bersiap menghadapi koreksi pasar. Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun tiga basis poin, sementara Bitcoin sempat jatuh di bawah level US$100.000 untuk pertama kalinya sejak Juni. Di sisi lain, dolar Australia melonjak ke posisi tertinggi dalam 12 tahun terhadap dolar Selandia Baru setelah data menunjukkan lonjakan tingkat pengangguran di Selandia Baru.


Reli saham AS dalam beberapa bulan terakhir didorong oleh ketahanan korporasi besar Amerika, optimisme terhadap perkembangan kecerdasan buatan (AI), serta harapan bahwa Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) akan terus memangkas suku bunga. Namun, reli tersebut semakin terkonsentrasi pada sedikit saham, sementara indikator teknikal menunjukkan tanda-tanda pasar mulai panas berlebih. Kondisi itu membuat sejumlah pimpinan lembaga keuangan besar seperti Capital Group, Goldman Sachs Group Inc, dan Morgan Stanley memperingatkan bahwa koreksi jangka pendek mungkin justru menjadi hal yang sehat bagi pasar.

“Pasar saham saat ini berada pada titik yang rentan untuk koreksi signifikan dalam waktu dekat, terlepas dari arah jangka menengah atau panjangnya,” ujar Matt Maley dari Miller Tabak.